
BMW & Mercy Laris Saat Pandemi, Begini Komentar Pengusaha

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar mobil mewah di Indonesia tetap bergerak dan bertahan meski ada di tengah pandemi covid-19. Misalnya dua brand mobil papan atas BMW dan Mercedes-Benz mencatat adanya penjualan sebanyak hampir 5.000 unit di Indonesia tahun lalu. Padahal, harga kedua mobil ini umumnya ada di atas Rp 1 miliar.
Apa artinya pasar mobil mewah tidak terdampak pandemi?
"Saya nggak bisa bilang begitu. Menurut data yang ada, mobil mewah pasarnya kecil sekali di Indonesia, nggak terlalu besar, bahkan dari tahun ke tahun mobil mewah nggak lebih dari 10 ribu unit dari 1 juta unit, jadi mungkin 1%," kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto dalam program Profit CNBC Indonesia, Senin (1/3/21).
Meski mengindikasikan hidupnya pasar, namun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) nampaknya tidak memperhatikan segmentasi pasar ini. Pasalnya, penjualan mobil mewah tidak berdampak signifikan bagi produksi kendaraan di dalam negeri.
"Ini nggak kami fokuskan karena segmennya kecil dan yang beli hanya orang tertentu saja dan banyak nggak diproduksi di dalam negeri," sebut Jongkie.
Kebanyakan mobil mewah memang langsung datang dari negara asal, misalnya Jerman dan Amerika Serikat. Alhasil, mobil tersebut tidak ikut terkena relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang mulai berlaku mulai hari ini.
"Yang kita pentingkan di situasi pandemi ini sejalan dengan Pemerintah, yang sudah dibuat di dalam negeri, pakai kandungan lokal minimal 70%. Yang pakai komponen lokal 70%. mobil mewah kita kesampingkan dulu deh, kita sebut begitu karena tujuannya bukan (menghidupkan segmen) itu, tujuannya menghidupkan atau normalkan pabrik-pabrik mobil," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Keroyokan Galang Donasi untuk Atasi Pandemi Covid