'Siluman Langit' Bidikan Prabowo Sudah Dipakai Singapura-Cile

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
26 February 2021 19:21
A military staff runs past an E-2 Hawkeye aircraft about to take off the French aircraft carrier Charles de Gaulle at sea, off the coast of the city of Hyeres on Thursday Jan. 23, 2020. ( Philippe Lopez, Pool via AP)
Foto: E-2 Hawkeye ( Philippe Lopez, Pool via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo akan memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) tanah air.

Untuk matra udara, Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) mulai tahun ini hingga 2024 akan merealisasikan berbagai alutsista modern secara bertahap. Salah satu yang akan diboyong adalah AEW & C merupakan pesawat multifungsi yang dirancang untuk mendeteksi pesawat, kapal, dan kendaraan dalam jarak jauh.

Realisasi itu penting mengingat Indonesia belum memiliki pesawat sekelas tersebut. Sejauh ini, Indonesia, dalam hal ini TNI AU baru memiliki pesawat pengintai udara Boeing 737-200. Pesawat itu, memiliki kemampuan SLAMMR, Infra Red Detection System, Search Radar, dan seluruh sistem navigasi serta komunikasi.

Sementara itu, TNI AL memiliki CN-235 MPA yang dilengkapi sistem navigasi, komunikasi, dan misi. Pada Desember 2009, TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA.

Pesawat itu menggunakan sistem Thales Amascos, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, thermal imaging dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system.

Infografis/Prabowo Boyong ‘Siluman Langit’ ke RI/Aristya RahadianFoto: Infografis/Prabowo Boyong ‘Siluman Langit’ ke RI/Aristya Rahadian



Sebagai gambaran, AEW & C merupakan pesawat multifungsi yang dirancang untuk mendeteksi pesawat, kapal, dan kendaraan dalam jarak jauh. AEW & C juga melakukan komando dan kendali atas ruang pertempuran dalam pertempuran udara.

AEW & C juga digunakan untuk melakukan pengawasan, termasuk target di darat, dan sering melakukan fungsi C2BM (Command and control, battle management). Fungsi ini identik dengan pengawas lalu lintas udara yang diberikan komando militer.

AEW & C bisa mendeteksi dan melacak target dan membedakan antara pesawat kawan dan lawan. AEW & C kerap digunakan dalam operasi udara ofensif maupun defensif.

Saat ini, ada beberapa negara yang berhasil mengembangkan pesawat ini di antaranya Amerika Serikat (AS) yang berhasil memproduksi AWACS dan E-2 Hawkeye, lalu ada Rusia dengan Beriev A-50 dan KJ-2000, serta Brasil dengan pengembangan Embraer ERB-nya.

FILE - In this file photo taken on Tuesday, May 7, 2019, A Russian Beriev A-50 airborne early warning and control training aircraft flies over Red Square during a rehearsal for the Victory Day military parade in Moscow, Russia.  South Korean air force jets fired 360 rounds of warning shots after a Russian military plane briefly violated South Korea's airspace twice on Tuesday, Seoul officials said, in the first such incident between the two countries. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko, Pool, File)Foto: Beriev A-50 (AP/Alexander Zemlianichenko)



Melihat fungsinya yang sangat penting ini, banyak negara diketahui telah menggunakan pesawat radar itu. Selain AS, juga ada Jepang, Australia, Prancis, China, Mesir, India, Korea Selatan, Singapura, Rusia, Thailand, hingga Chile.

A KJ-2000 airborne early warning and control system plane leads J-10 fighter jets as they fly in formation during a parade commemorating the 70th anniversary of Japan's surrender during World War II in Beijing, Thursday, Sept. 3, 2015. The spectacle involved more than 12,000 troops, 500 pieces of military hardware and 200 aircraft of various types, representing what military officials say is the Chinese military's most cutting-edge technology. (AP Photo/Mark Schiefelbein)Foto: KJ-2000 (AP/Mark Schiefelbein)

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Bicara Posisi NKRI di Antara Amerika Serikat Vs China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular