Akan Jadi Bagian Holding BUMN Panas Bumi, Ini Proyek Geo Dipa

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Geo Dipa Energi (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak di bidang panas bumi, mengungkapkan sejumlah proyek panas bumi yang kini sedang dikerjakan.
Riki Firmandha Ibrahim, Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero), mengatakan pihaknya kini fokus mengembangkan wilayah kerja panas bumi (WKP) yang telah dikelola perseroan, yakni WKP Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dan WKP Patuha, Jawa Barat.
Perseroan juga tengah menyelesaikan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng skala kecil berkapasitas 10 mega watt (MW), PLTP Dieng Unit 2 dan 3 dengan kapasitas 2 x 55 MW, PLTP Patuha Unit 2 dan 3 berkapasitas 2 x 55 MW, dan PLTP Candradimuka, Kota Banjarnegara, Jawa Tengah 40 MW.
Dia mengatakan, proyek-proyek tersebut telah memperoleh kepastian pembelian listrik dan komitmen pendanaan. Untuk proyek PLTP Dieng berskala kecil 10 MW tersebut, perseroan menganggarkan US$ 23 juta atau sekitar Rp 322 miliar (asumsi kurs Rp 14.000 per US$) pada tahun ini.
"Perlu dikemukakan bahwa Geo Dipa (Persero) dalam usia 20 tahun berjalan ini hanya fokus pada penugasan pemerintah tersebut seperti yang disampaikan, dan Geo Dipa (Persero) sebagai BUMN tidak mengerjakan di luar penugasan," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/02/2021).
Selain mengembangkan proyek PLTP di wilayah kerja panas bumi yang telah beroperasi, perseroan menurutnya juga melanjutkan kegiatan eksplorasi pada empat area prospek, antara lain Candradimuka, Jawa Tengah, Cimanggu Patuha, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Candi Umbul Telomoyo, Jawa Tengah, dan Arjuno Wilerang, Jawa Timur.
Selain itu, lanjutnya, Geo Dipa juga terlibat di beberapa aktivitas eksplorasi di beberapa wilayah sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan bekerja sama dengan perusahaan di bawah Kementerian Keuangan seperti PT SMI dan PT PII dan kerja sama pendanaan multilateral bank.
Kegiatan eksplorasi penugasan ini berada pada area Waesano, di Manggarai barat, Nusa Tenggara Timur, Jailolo di Halmahera barat, Maluku Utara, Nage di Kabupaten Manggarai Timur, NTT dan Bituang di Kabupaten Tanah Toraja, Sulawesi Selatan.
"Ini merupakan langkah percepatan dan penurunan resiko eksplorasi panas bumi agar setelah itu dapat diharapkan memberikan harga energi listrik yang terjangkau dan berkeadilan. Hasil eksplorasi drilling ini akan ditenderkan oleh pemerintah kepada IPP Panas Bumi termasuk PGE," tuturnya.
Seperti diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah bersiap membentuk Holding BUMN Panas Bumi. Adapun PT Geo Dipa Energi (Persero) termasuk salah satu perusahaan yang akan tergabung dalam Holding BUMN Panas Bumi tersebut. Dua perusahaan lainnya antara lain PT PLN Gas & Geothermal, unit bisnis PLN di bidang energi terbarukan panas bumi, dan PT Pertamina Geothermal Energy.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hingga 2020, kapasitas terpasang PLTP nasional mencapai 2.130,7 MW, tidak ada penambahan dari kapasitas terpasang pada 2019.
PT Geo Dipa Energi (Persero) telah mengoperasikan PLTP dengan total kapasitas terpasang 120 MW, berasal dari PLTP Patuha Unit 1 60 MW dan PLTP Dieng Unit 1 60 MW.
[Gambas:Video CNBC]
Ini Tanggapan Geo Dipa soal Rencana Holding BUMN Panas Bumi
(wia)