
'Awan Gelap' yang Hantui Ekonomi Mulai Hilang, Tapi...

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebut ketidakpastian global saat ini sudah mulai menurun dibandingkan tahun lalu. Namun, bukan berarti tidak ada risiko bagi perekonomian.
Hal tersebut dikemukakan Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Yoga Affandi dalam sebuah diskusi yang disiarkan secara virtual, Rabu (24/2/2021).
"Ketidakpastian memang menurun, tetapi ini masih volatile. Kita masih waspadai pergerakan dana dari portofolio," kata Yoga.
Yoga menjelaskan perkembangan perekonomian global sejauh ini menunjukkan arah perbaikan. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan China, pun mengalami pemulihan yang relatif cepat meskipun dalam situasi pandemi.
"Harga minyak, harga komoditas, kemudian dari volume perdagangan terus membaik. Tapi ada istilah di financial market itu risk on," katanya.
Pada tahun ini, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi global bisa menyentuh angka 5,1%. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan proyeksi yang sebelumnya dikeluarkan BI.
"Tiongkok kami perkirakan rebound 8,1%, India setelah mengalami penurunan tajam di 2020, dia akan tumbuh 9,5%. Amerika Serikat kita perkirakan akan tinggi sekali 4,7% didorong stimulus dan kecepatan vaksinasi," jelasnya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 7% di Atas Prediksi Pasar
