Terungkap! Ini Kendala Dalam Vaksinasi Nakes versi Satgas

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 February 2021 20:17
Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. Ribuan tenaga kesehatan akan menerima vaksinasi covid-19 tahap pertama di Istora Senayan, Jakarta. Vaksinasi massal ini digelar mulai pukul 08.00-16.00 WIB. Vaksinasi dilakukan secara teratur dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta terpilih yang telah mendapatkan email konfirmasi, nantinya akan diberitahukan tempat dan jam kehadiran. Vaksinasi massal ini diperuntukan bagi tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin. Dalam vaksinasi massal ini, Pemprov menargetkan untuk menyuntik 6.000 tenaga kesehatan. Vaksinasi ini untuk penyuntikan dosis pertama Sinovac. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah tenaga medis mengikuti proses vaksinasi massal Covid-19 di Istora Senayan, Kamis, 4 Februari 2021. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan ada beberapa kendala vaksinasi tenaga kesehatan yang merupakan tahap pertama.

"Ada beberapa hal yang membuat nakes belum semua di vaksin. Bisa karena mekanisme vaksinasi mulai registrasi, pelaksanaan juga sosialisasi yang targeted," katanya di Jakarta, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya, pihak penyelenggara fasilitas kesehatan dimohon menjamin tenaga kesehatan yang telah vaksinasi melalui vaksinasi terjadwal. Dimohon memperhatikan kendala petugas dalam akses vaksinasi seperti kesulitan akses.

"Serta pemberitahuan jadwal vaksin agar masyarakat mendapatkan giliran vaksin bisa ikuti prosesnya," tuturnya.

Terkait vaksinasi tahap pertama ini, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan pihaknya belum dapat membeberkan efektivitas vaksin tahap pertama.

"(Apakah) cakupan vaksinasi tahap pertama sudah memberikan dampak, seperti penurunan penularan, penurunan angka kesakitan, ini masih terlalu dini kalau untuk kita mengevaluasinya," ujar Nadia.

Menurutnya, orang-orang yang divaksinasi pada tahap pertama dengan total sasaran 1,48 juta, belum mendapatkan suntikan dosis kedua, sehingga menurutnya masih terlalu dini untuk mengetahui keefektifan vaksin.

"Kita tahu bahwa antibodi itu baru optimal terbentuk setelah 28 hari," katanya.

"Kalau kita lihat, dengan cakupan 181,5 juta untuk kita mampu melakukan tahap awal pengendalian pandemi dan kemudian nanti adalah kekebalan kelompok (herd immunity) yang muncul ini angkanya masih sangat jauh. Ini masih terlalu dini," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai-Ramai Warga China Buru Vaksin Pfizer Cs ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular