Pemerintah Kaji Rencana Pemberian Subsidi DME

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
23 February 2021 11:54
INFOGRAFIS, Proyek Gasifikasi RI
Foto: Infografis/Gasifikasi RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih mengkaji rencana pemberian subsidi produk Dimethyl Ether (DME), hasil gasifikasi batu bara.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Sujatmiko.

Dia mengatakan, jika proyek gasifikasi ini secara nilai ekonomi menguntungkan negara, maka akan ada penugasan pemerintah. Dengan penugasan ini, maka subsidi akan diberikan ke produk DME.

"Subsidi, pemerintah sedang pertimbangkan dan kaji penugasan pemerintah kalau semua nanti, misalnya semua nanti ekonomi value untungkan negara, maka akan ada penugasan pemerintah. Penugasan ini, maka subsidi akan diberikan pada DME," paparnya dalam Green Talk: Siap-Siap Gasifikasi Batu Bara ditayangkan di kanal YouTube BeritaSatu, Senin malam (23/02/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika subsidi tetap diberikan sama dengan jumlah subsidi Liquefied Petroleum Gas (LPG), namun setidaknya produk DME tidak perlu impor.

"Kalau toh subsidi masih ada, tapi kita nggak impor LPG," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin mengatakan, selama ini LPG yang dibeli masyarakat adalah hasil dari subsidi pemerintah. Dengan adanya DME, maka menurutnya subsidi yang selama ini ditujukan untuk subsidi LPG, bisa dialihkan ke DME.

"Masyarakat beli X rupiah, selisihnya subsidi pemerintah, yang kita maksudkan DME peroleh subsidi. Subsidi untuk DME itu alihkan sebagian subsidi LPG jadi subsidi DME," tuturnya.

Menurutnya, dengan proyek gasifikasi ini diharapkan akan memberikan nilai tambah pada masyarakat luas, dan juga negara. Melalui proyek ini akan terjadi banyak penyerapan tenaga kerja yakni sekitar 10.000 pada saat konstruksi dan sekitar 8.000 ketika operasi.

"Dan juga hemat neraca perdagangan sampai Rp 5,5 triliun per tahun. Dan dengan produksi DME 1,4 juta ton per tahun, bisa kurangi impor LPG 1 juta 76 ribu ton per tahun dan hemat cadangan devisa," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hingga 2024, 1 Juta Ton Batu Bara Ditargetkan Buat Gasifikasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular