Nestapa Boeing: Kecelakaan SJ182 Hingga Kebakaran Mesin di AS

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 February 2021 19:24
Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). Selanjutnya tim Basarnas menyerahkan beberapa kantong jenazah yang telah dikumpulkan kepada Tim DVI dan KNKT untuk pemeriksaan (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Petugas Basarnas menurunkan kantong jenazah dan puing korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Kamis (14/1/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat (AS) Boeing memulai tahun ini dengan nestapa. Sebab, belum dua bulan 2021 berjalan, sudah ada tiga insiden yang menjadi sorotan dunia.

Pertama, insiden yang terjadi pada 9 Januari 2021, di mana pesawat Boeing 737-500 milik Sriwijaya Air SJ 1 82 dengan rute Jakarta-Pontianak hilang kontak setelah beberapa menit saja lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pesawat diketahui jatuh di wilayah Kepulauan Seribu. Dalam kejadian itu, seluruh penumpang dan awak pesawat tewas.

Dalam laporan awal investigasi yang dirilis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) RI, pesawat itu diprediksi memiliki masalah pada autothrottle yang membuat pesawat itu kehilangan daya.

Pesawat bertipe Boeing 737-500 merupakan salah satu varian dari keluarga 737 yang merupakan salah satu pesawat berbadan sedang terlaris di dunia.

Seri 737 sendiri sebelumnya juga pernah membuat gelombang nestapa bagi Boeing pada 2018-2019 lalu, di mana seri terbaru 737 MAX terlibat dua kecelakaan fatal yang menewaskan seluruh penumpang, yaitu kecelakaan Lion Air JT610 dan Ethiopian Airlines ET302. Akibat dua kecelakaan yang terjadi hampir berdekatan itu, pesawat seri itu sempat dilarang terbang oleh banyak negara.



Insiden berikutnya yang melibatkan Boeing di tahun ini adalah insiden United Airlines UA328 rute Denver ke Honolulu, AS, pada Sabtu (20/2/2021). Pesawat itu mengalami kebakaran mesin beberapa saat setelah lepas landas. Puing-puing mesin tersebut terlihat menghujani kota Denver. Beruntung pesawat berhasil melakukan RTB atau kembali ke bandara.

Penerbangan UA328 menggunakan pesawat berbadan lebar Boeing 777-200 yang ditenagai oleh mesin buatan Pratt Whitney PW4000.

Pesawat Boeing seri 777 sendiri merupakan salah satu pesawat berbadan lebar yang terlaris di dunia. Namun, untuk seri -200 dan -200ER, terjadi beberapa kecelakaan yang melibatkan pesawat ini. Inisden yang paling terkenal adalah insiden Malaysia Airlines MH370 dan MH17, di mana keduanya menggunakan jenis 777-200ER.

Saat ini belum ada hasil investigasi mengenai kejadian ini. Penyelidik dari Badan Keselamatan Transportasi AS (NTSB) masih mengumpulkan data dan bukti-bukti di lapangan.

Terbaru, CNN International melaporkan pada Senin (22/2/2021), sebuah pesawat kargo seri Boeing 747 mengalami kebakaran mesin tak lama setelah lepas landas dari Maastricht, Belanda menuju New York, AS. Beruntung pesawat tingkat berbadan lebar ini berhasil melakukan pendaratan darurat di bandara Liege, Belgia.

Namun, potongan logam pascakejadian tersebar jatuh di wilayah kota Meerssen yang tidak jauh dari Maastricht. Dalam insiden jatuhnya puing itu, dua orang dikabarkan terluka.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Boeing Jessica Kowal mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengikuti berita insiden itu dan merujuk "Dewan Keamanan Belanda" untuk mendapatkan informasi tentang insiden tersebut.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak 4 Menit Usai Lepas Landas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular