Cegah Banjir Jabodetabek, TNI Kerahkan Pesawat 'Pawang Hujan'

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
22 February 2021 13:07
Suasana langit biru di Jakarta terlihat di menara Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (2/12). Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kondisi cuaca yang cerah diakibatkan kelembapan udara yang kering serta angin yang kencang sehingga menghambat pertumbuhan awan hujan dan menyebabkan langit berwarna biru. Berdasarkan data AirVisual dan AirNow menunjukkan Air Quality Index (AQI) dengan polutan PM 2,5 tingkat konsentrasi mikrometer/m³ membaik dalam tiga hari ke belakang. Penurunan konsentrasi akan membuat langit terlihat cerah. Penurunan polusi udara yang berujung dengan indahnya langit Jakarta sempat terjadi pada awal Juli lalu. BMKG mengatakan penurunan polusi udara yang signifikan setelah beberapa pekan penerapan PSBB di DKI Jakarta akibat pandemi Covid-19. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Jakarta (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melakukan modifikasi cuaca melalui TNI Angkatan Udara dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Hal ini bertujuan untuk mengurangi intensitas hujan di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan, sejak kemarin Minggu (21/2/2021) Angkatan udara bersama dengan BPPT sudah menerbangkan pesawat Cassa 212 untuk melaksanakan teknologi modifikasi cuaca.

"Jadi ini mungkin salah satu kontribusi tidak turun hujan lebat hari ini karena kegiatan teknologi modifikasi cuaca bersama BPPT menggunakan pesawat Cassa 212," katanya kepada CNBC Indonesia dalam program Profit, Senin (22/2/2021).

Hari ini juga TNI AU dan BPPT juga akan menerbangkan pesawat itu untuk melakukan modifikasi cuaca. Rencananya awan hujan yang berada di wilayah Jabodetabek akan dipindahkan ke lautan khususnya di Selat Sunda.

Mengutip Detikcom, Teknologi modifikasi cuaca memang biasa digunakan untuk berbagai tujuan seperti menambah curah hujan, meningkatkan hujan salju, mengurangi hujan es dan mengurangi kabut. Bisa juga digunakan untuk mengisi waduk, membasahi lahan gambut, memadamkan karhutla dan mengurangi curah hujan penyebab banjir.

Proses dilakukan dengan penyemaian awan yang diprediksi membawa hujan intensitas tinggi ke wilayah Jabodetabek. Kepala Balai Besar TMC BPPT Tri Handoko Seto menjelaskan bisa juga dengan menanam awan buatan.

"Awan buatan ini nantinya akan menghasilkan hujan di atas laut menahan masuk ke Jabodetabek. Kemudian hujan akan kembali diturunkan ke beberapa titik yang masih membutuhkan," katanya.

Pada kondisi tertentu, awan juga diupayakan jatuh menjadi hujan di wilayah yang masih membutuhkan air hujan misalnya waduk. Tapi ini sangat sulit dan jarang terjadi kecuali memang arah dan kecepatan angin memungkinkan untuk itu.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malam Ini Ada Wilayah di DKI Masih Status Siaga Banjir!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular