
WHO Pantau Serius Temuan Kasus Baru Flu Burung di Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mengumumkan para ilmuwannya telah mendeteksi kasus pertama penularan virus flu burung H5N8 dari unggas ke manusia.
Kepala pengawas kesehatan Rusia Rospotrebnadzor, Anna Popova mengatakan telah melaporkan hal ini kepada WHO. Para ilmuwan di laboratorium Vektor pun telah mengisolasi materi genetik virus dari tujuh pekerja di peternakan unggas di Rusia Selatan, tempat wabah ditemukan pada Desember lalu.
Popova menambahkan, meski para pekerja di peternakan unggas tersebut tidak menderita konsekuensi kesehatan yang serius, Namun mereka diyakini tertular virus dari unggas di peternakan.
Seperti diketahui, flu burung memiliki beberapa tipe turunan atau subtipe, Sementara untuk tipe H5N8 menular dengan mudah bagi unggas, tapi sebelumnya belum ada laporan virus terjangkit antar manusia.
Popova mengatakan bahwa temuan ini memberikan waktu ke dunia untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi penularan antar manusia.
"Penemuan mengenai mutasi virus belum bisa ditularkan dari manusia ke manusia memberi kita semua, seluruh dunia, waktu untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi dan bereaksi secara tepat dan tanggap," imbuhnya dikutip dari Straits Times, Minggu (21/2).
Adapun Kepala Pusat Virologi dan Bioteknologi Vector, Rinat Maksyutov mengatakan bahwa pihaknya siap, untuk mulai mengembangkan alat uji yang akan membantu mendeteksi potensi kasus H5N8 pada manusia dan mulai mengerjakan vaksin.
Sementara itu, WHO mengkonfirmasi pada hari Sabtu (20/2) bahwa telah menerima informasi dari Rusia terkait perkembangan tersebut. Salah seorang juru Bicara WHO menyebut tengah berdiskusi dengan otoritas nasional untuk menggali informasi dan mengkaji dampaknya terhadap kesehatan publik.
"Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia" kata juru bicara WHO tersebut.
WHO memastikan bahwa para pekerja di peternakan unggas di Rusia Selatan tersebut, terjangkit tanpa gejala dan tidak terjadi penularan lanjutan dari manusia ke manusia.
Menurut WHO, infeksi manusia biasanya didapat melalui kontak langsung dengan hewan atau lingkungan yang terkontaminasi, tapi tidak terjadi penularan yang berkelanjutan di antara manusia
Sementara itu, Francois Renaud, seorang peneliti di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), mengatakan bahwa dia tidak terlalu khawatir pada tahap ini. Ia menilai pandemi virus corona telah mengajarkan setiap negara untuk bereaksi cepat terhadap potensi ancaman kesehatan.
"Tindakan kejam akan diambil untuk segera menghentikan wabah," ujar Renaud.
Flu burung telah meluas di beberapa negara Eropa termasuk Prancis, di mana ratusan ribu unggas telah dimusnahkan untuk menghentikan penularan.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Situasi Serius! Korsel Rilis Warning Virus Flu Burung