Vaksinasi Covid-19

Hasil Survei: Banyak Warga RI yang Belum Bersedia Divaksin!

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
21 February 2021 17:30
A medical worker checks the form of his colleague before giving her a dose of the COVID-19 vaccine at Tokyo Medical Center in Tokyo Wednesday, Feb. 17, 2021. Japan's first coronavirus shots were given to health workers Wednesday, beginning a vaccination campaign considered crucial to holding the already delayed Tokyo Olympics. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)
Foto: AP/Behrouz Mehr

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil survei nasional lembaga Indikator menyatakan hanya 15,8% responden di Indonesia yang benar-benar bersedia divaksinasi Covid-19.

Responden lainnya sebanyak 39,1% menyatakan cukup bersedia, 32,1% kurang bersedia, 8,9% sangat tidak bersedia dan sisanya 4,2% tidak tahu.

Hasil survei juga menyatakan bahwa hanya 10,8% orang yang selalu takut terpapar Covid-19. Berikutnya sebanyak 33,7% sering takut terpapar, sebanyak 33,7% kadang-kadang takut dan 14,9% jarang merasa takut.

Sebanyak 6,5% responden bahkan tidak pernah takut terhadap covid-19. Selanjutnya sisa 0,5% mengaku tidak tahu.

"Ada temuan, semakin takut orang terpapar, semakin tinggi intensi untuk divaksinasi," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam Rilis Survei Nasional secara virtual di Jakarta, Minggu (21/2/2021).

Temuan survei juga menyatakan bahwa hampir semua warga sudah tahu pemerintah telah memulai program vaksinasi virus corona, atau sebanyak 91.3%. Mayoritas warga juga setuju dengan pendapat bahwa mereka menerima vaksin jika telah dinyatakan halal, atau sebanyak 81.9%.

"Namun, sangat banyak warga yang kemudian tidak lantas bersedia di vaksin (41%), terutama karena alasan efek samping vaksin yang belum dipastikan (54.2%) dan terkait efektivitas vaksin (27%), merasa sehat atau tidak membutuhkan (23.8%), dan jika harus membayar (17.3%)," jelasnya.

Pada kelompok yang bersedia di vaksin (54.9%), mayoritas tidak bersedia jika harus membayar (70%). Sekitar 23.7% bersedia di vaksin meski harus membayar. Atau secara total sekitar 38.4% tidak bersedia diberi vaksin jika harus membayar/membeli, dan hanya sekitar 13% yang bersedia diberi vaksin meski harus membayar/membeli.

Efektivitas vaksin dalam mencegah tertular virus corona dipercaya oleh sekitar 53.5% warga, yang tidak percaya sekitar 30.3%, dan selebihnya tidak bisa menilai, 16.3%. Tingkat kepercayaan publik terhadap berbagai varian vaksin corona tampak rendah, secara umum lebih banyak yang kurang percaya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Segera Rilis Vaksin Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular