
Jangan Remehkan Banjir Jakarta, yang Repot Bisa se-Indonesia!

Banjir Jakarta bukan fenomena baru. Kota yang dahulu bernama Batavia ini boleh dibilang sudah 'langganan' soal banjir.
Misalnya pada 2013. Kala itu, banjir sampai menggenangi Komplek Istana Kepresidenan yang membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bekerja dengan celana tergulung.
![]() |
Dampak ekonomi banjir Jakarta 2013 pun tidak main-main. Aktivitas manufaktur yang dicerminkan dalam Purchasing Managers' Index (PMI) pada Januari 2013 tercatat 49,7. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yakni 50,7.
PMI menggunakan angkan 50 sebagai titik mula. Kalau di bawah 50, berarti dunia usaha tidak melakukan ekspansi, yang ada malah kontraksi.
Kemudian penjualan ritel. Pada Januari 2013, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel hanya tumbuh 7,99% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Jauh melambat ketimbang bulan sebelumnya yang tumbuh 15,09% YoY.
Jadi kalau banjir tahun ini sampai berkepanjangan, maka dampak ekonominya tidak bisa dikesampingkan. Bukan hanya bagi Jakarta, tetapi sampai ke level nasional.
Halaman Selanjutnya --> Corona Masih Ganas, Datang Pula Banjir
(aji/aji)