Internasional

No Happy Weekend! Lusinan Jet Tempur China Berkeliaran di LCS

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
21 February 2021 10:30
FILE - In this Friday, April 21, 2017, file photo, an airstrip, structures and buildings on China's man-made Subi Reef in the Spratly chain of islands in the South China Sea are seen from a Philippine Air Force C-130 transport plane of the Philippine Air Force. (AP Photo/Bullit Marquez, File)
Foto: Suasana Laut China Selatan (AP/Bullit Marquez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Taiwan merilis laporan perihal langkah militerĀ China menerjunkan sejumlah pesawat tempur ke wilayah sengketa diĀ Laut China Selatan (LCS) per Sabtu (20/2/2021) waktu setempat.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya melacak 11 pesawat yang terdiri dari delapan jet tempur, dua pembom H-6 berkemampuan nuklir dan sebuah pesawat anti-kapal selam memasuki barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar di dekat wilayah Kepulauan Pratas.

Selain itu, Angkatan Udara Taiwan juga memperingatkan pesawat China untuk pergi dan mengerahkan sistem rudal untuk memantau aktivitas tersebut. Demikian laporan Kemenhan Taiwan.

China belum berkomentar tentang aktivitas mereka dua hari terakhir di kawan tersebut.

Sebelumnya dikatakan manuver semacam itu adalah tanggapan terhadap "kolusi" antara Taiwan dan AS, pendukung dan pemasok senjata internasional utama Taiwan, dan untuk menjaga kedaulatan China.

Dalam kesempatan yang berbeda, seorang Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengulangi seruan kepada Beijing "untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan,". Ia menambahkan, China harus sebaliknya terlibat dalam dialog yang berarti dengan perwakilan Taiwan yang terpilih secara demokratis.



Kepulauan Pratas terletak di bagian ujung utara LCS. Wilayah ini juga diklaim oleh China.

Terletak di antara Taiwan selatan dan Hong Kong, awalnya mereka hanya sedikit mendapatkan perhatian Taiwan dan dianggap oleh beberapa pakar keamanan rentan terhadap serangan China karena jarak mereka lebih dari 400 km dari daratan Taiwan.

Pesawat China terbang di barat daya zona pertahanan udara Taiwan hampir setiap hari, meskipun aktivitas berskala besar terakhir terjadi pada 24 Januari ketika 12 pesawat China terlibat.

Taiwan pada Jumat (19/2/2021) mengumumkan perombakan pejabat keamanan senior, termasuk penunjukan menteri pertahanan baru yang terlatih AS. Tujuannya untuk membantu meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen dalam menghadapi apa yang dilihatnya sebagai peningkatan ancaman China.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Lawan China, Taiwan Bikin Kapal Penjaga Pantai Rp1,4 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular