Bersatus 'Terkismin' di Sumatera, Ini Pembelaan Pemprov Aceh

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 February 2021 14:20
This aerial photo shows Muslims performing during an Eid al-Fitr prayer despite concerns of the new coronavirus outbreak, at Baiturrahman Grand Mosque in Banda Aceh in the deeply conservative Aceh province, Indonesia, Sunday, May 24, 2020. Millions of people in the world's largest Muslim nation are marking a muted and gloomy religious festival of Eid al-Fitr, the end of the fasting month of Ramadan - a usually joyous three-day celebration that has been significantly toned down as coronavirus cases soar. (AP Photo/Heri Juanda)
Foto: Jamaah salat Idulfitri 1441 Hijriah di Masjid Raya Baiturrahman, pada Minggu (24/5). (AP/Heri Juanda)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Aceh angkat bicara perihal predikat yang disematkan kepada Aceh sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Sumatera.

Kepala Bappeda Aceh T. Ahmad Dadek saat berbincang dengan CNBC Indonesia menegaskan predikat daerah termiskin di pulau Sumatera seharusnya bisa dilihat lebih proporsional.

"Kita harus melihat dalam konteks kondisi nasional dalam kaitan dengan pandemi Covid-19," kata Dadek, Kamis (18/2/2021).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat kemiskinan di rakyat Tanah Serambi Mekah tercatat 15,43% pada September 2021. Angka tersebut naik dibandingkan periode sama tahun lalu yaitu 15,01%.

Situasi ini, masih menurut data otoritas statistik, bahkan sudah terjadi selama bertahun-tahun. Sejak 2002, Aceh masih bersatus sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di tanah Sumatera.

Namun, Dadek mengatakan penambahan penduduk miskin di Aceh masih di bawah nasional. Persentase penduduk miskin Indonesia per September 2020, jelasnya adalah 10,19% atau naik 0,97 poin dibandingkan September 2019 yaitu 9,22%.

"Sedangkan angka kemiskinan Aceh 15,01% tahun 2020 menjadi 15,43%. Dalam hal ini naik sebesar 0,42%, masih rendah dibandingkan dengan kenaikan secara nasional yang mencapai 0,93 poin," jelas Dadek.

Saat ini, jumlah orang miskin di Aceh jauh lebih baik dibandingkan daerah lain. Dadek mencontohkan seperti di wilayah Sumatera Utara yang memiliki orang miskin sebanyak 37 ribu orang, Lampung hingga 41 ribu orang, serta Sumatera Barat 20 ribu orang.

"Angka kemiskinan kami naik pada masa Covid-19 dan masa Tsunami," katanya.

Dadek mengaku tidak ingin menjadikan pandemi Covid-19 menjadi alasan yang akhirnya membuat angka kemiskinan menanjak. Namun, situasi ini memang tidak terelakkan.

"Kami ibaratkan ini seperti sebuah pertandingan kabupaten, kota, provinsi dan negara melawan kelas berat [pandemi Covid-19] yang bersifat global,"


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aceh Siapkan Duit Hampir Rp 10 T Kentaskan Kemiskinan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular