
Mengenal Cobra Gold, Pelatihan Militer yang Wajib Makan Tokek

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini sebuah program pelatihan militer Cobra Gold yang akan diikuti militer Indonesia menjadi perbincangan hangat. Pasalnya dalam latihan itu para peserta diwajibkan untuk membunuh dan memakan hewan hidup.
Hal ini diketahui dari sebuah surat yang dikirimkan organisasi internasional People for the Ethical Treatment of Animals (PETA). Surat itu langsung ditulis oleh Jason Baker Senior Vice President PETA yang isinya meminta Prabowo untuk menghentikan praktik-praktik semacam itu.
"PETA telah mengirim surat mendesak kepada Menteri Pertahanan Letjen (Purn) Prabowo Subianto untuk mendesak penyelenggara Cobra Gold agar menghentikan penggunaan hewan hidup dalam latihan pengadaan makanan untuk kelangsungan hidup," ungkap keterangan PETA, Kamis (18/2/2021).
![]() A Thai soldier takes part in an ongoing the U.S.-Thai joint military exercise titled: "Cobra Gold" on Hat Yao beach in Chonburi province, eastern Thailand, Friday, Feb. 28, 2020. Cobra Gold military exercise, the biggest activity of its type in the Asia-Pacific region with 29 nations taking part as participants. (AP Photo/Sakchai Lalit) |
Pelatihan Cobra Gold sendiri merupakan inisiasi antara militer Thailand dan Amerika Serikat (AS) yang diadakan hampir setiap tahun. Latihan ini melibatkan korps tentara dari berbagai negara. Dan untuk tahun ini Indonesia dijadwalkan untuk mengikuti gelaran tersebut.
Selama Cobra Gold 2020 lalu, peserta terekam membunuh ayam dengan tangan kosong, menguliti dan memakan tokek hidup, mengkonsumsi kalajengking dan tarantula hidup. Mereka juga memenggal kobra dan meminum darah mereka.
Hal ini dirasa perlu untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup para pasukan. "Kunci untuk bertahan hidup adalah mengetahui apa yang harus dimakan," kata Sersan Thailand Mayor Chaiwat Ladsin yang memimpin pelatihan itu tahun lalu
Menurut PETA, selain ancaman ekologis, latihan tersebut juga menjadi ancaman penyakit zoonosis yang mirip dengan pandemi Covid-19. Lagi pula, kata lembaga itu, ini membahayakan ular jenis king cobra yang rentan terhadap kepunahan.
"Selain menimbulkan risiko penyakit berbahaya, latihan Cobra Gold yang melibatkan hewan juga kejam dan tidak praktis," kata Wakil Presiden Senior PETA, Jason Baker.
"PETA mendesak Menteri Prabowo untuk mengakhiri pembunuhan hewan yang sadis selama Cobra Gold, yang menodai kehormatan Indonesia, membahayakan kesehatan masyarakat, dan membahayakan spesies yang rentan terhadap kepunahan."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo: Banyak Keturunan Arab Pemimpin Politik-Bisnis di RI
