
Kasus Covid-19 di RI Melandai, Tapi Jangan Senang Dulu!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalau dilihat-lihat sekilas pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia terus menurun. Namun kalau dicermati dengan hati-hati dan seksama, penurunan kasus harian ini patut diwaspadai!
Awal Februari ini pertambahan kasus baru Covid-19 per harinya mencapai 13 ribu. Selang hampir tiga minggu berjalan, kasus mulai melandai. Terakhir kasus harian yang dilaporkan sudah di bawah 10 ribu. Artinya ada penurunan kasus baru hampir 40% hanya dalam dua minggu.
Fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa penurunan kasus baru bukanlah kabar yang menggembirakan. Pasalnya penurunan kasus juga dibarengi dengan penurunan jumlah tes yang dilakukan.
Pada 10 hari terakhir bulan Januari, jumlah orang yang dites dalam sehari hampir 50 ribu. Namun belakangan ini jumlahnya di bawah 35 ribu. Apalagi kalau dilihat berdasarkan tingkat kasus positifnya juga belum benar-benar menurun.
Tingkat kasus positif didefinisikan sebagai proporsi jumlah orang yang teridentifikasi positif dibandingkan dengan jumlah orang yang dites. Tingkat kasus positif masih di atas 25%.
Apabila mengacu pada standard yang ditetapkan WHO. Tingkat kasus positif di atas 5% menunjukkan tingkat penularan yang tinggi. Badan Kesehatan Dunia yang dipimpin oleh Tedros Adhanom Gebreyesus tersebut tidak merekomendasikan untuk melonggarkan pengetatan jika tingkat kasus positif di atas 5%.
Pelonggaran hanya direkomendasikan jika tingkat kasus positif di bawah ambang batas secara konsisten selama dua pekan beruntun. Hanya saja protokol kesehatan masih harus tetap digalakkan.
Sebelumnya Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) mengatakan bahwa pihak pemerintah akan mencoba langkah yang sama seperti yang dilakukan oleh India dengan menggeber tes Covid-19 lewat rapid antigen dan mewanti-wanti publik agar jangan kaget jika ada ledakan kasus.
Halaman Selanjutnya --> Vaksinasi Berjalan Lambat