WHO Bongkar Corona di Wuhan: Jumlahnya 5 Kali Lebih Tinggi!

Thea F, CNBC Indonesia
16 February 2021 15:24
A medical worker takes a swab from a resident for the coronavirus test during home visits in Wuhan the epicenter of China's coronavirus outbreak in central China's Hubei province, Thursday, May 14, 2020. Some residential compounds in Wuhan have begun testing inhabitants for the coronavirus as a program to test everyone in the Chinese city of 11 million people in 10 days got underway. (Chinatopix via AP)
Foto: Tes Massal Corona Wuhan (Chinatopix via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyelidik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan jumlah orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei 5 kali lebih besar dari laporan pemerintah China.

Hal ini dipaparkan oleh penyelidik utama untuk misi WHO, Peter Ben Embarek, yang melakukan penyelidikan terhadap asal-usul virus corona di China beberapa waktu lalu.

"Virus itu beredar luas di Wuhan pada bulan Desember, yang merupakan temuan baru," kata Ben Embarek, dikutip dari CNN International, Selasa (16/2/2021).

Menurut laporan para ahli China saat melakukan inspeksi, terdapat 174 kasus virus korona di dan sekitar Wuhan pada Desember 2019. Dari 100 kasus telah dikonfirmasi oleh tes laboratorium, katanya, dan 74 lainnya melalui diagnosis klinis gejala pasien.

Workers put on protective suits as they wait for people living surrounding the Xinfadi wholesale market arrive to get a nucleic acid test at a stadium in Beijing, Sunday, June 14, 2020. China is reporting its highest daily total of coronavirus cases in two months after the capital's biggest wholesale food market was shut down following a resurgence in local infections. (AP Photo/Andy Wong)Foto: Petugas mengenakan pakaian pelindung saat mereka menunggu warga yang tinggal di sekitar pasar grosir Xinfadi untuk mendapatkan tes asam nukleat di sebuah stadion di Beijing, Minggu (14/6/2020). (AP Photo/Andy Wong)



Namun Ben Embarek mengatakan jumlah kasus lebih besar dari yang dilaporkan, sekitar 1.000 lebih orang di Wuhan terserang virus ini pada Desember 2019.

"Kami belum melakukan pemodelan apapun sejak itu. Tapi kami tahu ... dalam angka kasarnya ... dari populasi yang terinfeksi, sekitar 15% berakhir menjadi kasus yang parah, dan sebagian besar adalah kasus ringan," paparnya.

Tim investigasi WHO juga sempat berbicara dengan pasien pertama Covid-19. Pasien pertama ini adalah seorang pekerja kantoran berusia 40-an tahun, tanpa catatan riwayat perjalanan, dan dilaporkan terinfeksi pada 8 Desember 2019.

Akibat kurangnya detil data terkait penyakit Covid-19 dari Pemerintah China menambah kekhawatiran atas kemungkinan Covid-19 sudah menyebar di China jauh sebelum berita kemunculan pertamanya pada pertengahan Desember 2019 lalu.

Tak hanya itu, Ben Embarek mengatakan misi yang terdiri dari 17 ilmuwan WHO dan 17 China ini mengumpulkan 13 urutan genetik berbeda dari virus SARS-CoV-2 sejak Desember 2019. Urutan tersebut, jika diperiksa dengan data pasien yang lebih luas di China sepanjang 2019, dapat memberikan petunjuk geografi dan waktu wabah sebelum Desember.

"Beberapa dari mereka berasal dari pasar ... Beberapa dari mereka tidak terkait dengan pasar," katanya, menjelaskan lokasi tersebut merupakan pasar makanan laut Huanan di Wuhan, yang diduga berperan dalam penyebaran pertama virus corona.

"Ini adalah sesuatu yang kami temukan sebagai bagian dari misi kami ... bagian dari interaksi yang kami lakukan bersama."


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alhamdulillah, WHO Bawa Kabar Baik Terbaru soal Covid-19 Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular