
Pemerintah Kurang Bayar Rp 0,02 T ke PLN untuk Stimulus 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Demi meringankan beban masyarakat akibat pandemi Covid-19, pemerintah memberikan stimulus bagi pelanggan PT PLN (Persero) sejak April 2020 lalu. Bahkan, tahun ini kembali diperpanjang sampai Maret dan kemungkinan besar berlanjut hingga Juni.
Namun masih ada kekurangan bayar pemerintah kepada PLN untuk stimulus listrik 2020 ini yakni sebesar Rp 0,02 triliun atau sekitar Rp 20 miliar. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Bob mengatakan, seperti subsidi, stimulus juga rutin dibayarkan oleh pemerintah kepada PLN. Hanya saja, menurutnya pada akhir-akhir Desember masih ada masalah perhitungan pembacaan meter dan sebagainya, sehingga masih ada kekurangan tagihan Rp 0,02 triliun.
"Kekurangan tagihan sebelumnya hanya Rp 0,02 triliun yang belum dibayarkan. Rp 0,02 triliun ya sekitar Rp 20 miliar," paparnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (15/02/2020).
Lebih lanjut Bob menekankan jumlah kekurangan bayar Rp 0,02 triliun adalah angka yang kecil dan hanya karena disebabkan oleh perbedaan selisih pembacaan. Kekurangannya akan ditagihkan pada tahun ini sesuai dengan listrik yang dipakai masyarakat.
"Ditagih tahun ini berdasarkan pencatatan meter yang sesuai dipakai masyarakat. Rp 0,02 triliun kecil sekali, hanya perbedaan selisih pembacaan," tuturnya.
Sementara untuk tambahan anggaran dari pemerintah ke PLN untuk program stimulus hingga Maret ini menurutnya mencapai sekitar Rp 4,66 triliun.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan pemberian stimulus untuk diskon tarif listrik akan diperpanjang selama tiga bulan dari April hingga Juni 2021, dari jadwal semula Januari-Maret 2021.
Namun pemberian stimulus listrik pada periode April hingga Juni 2021 ini berbeda dibandingkan periode sebelumnya. Nantinya, pemerintah tak lagi memberikan listrik gratis untuk golongan pelanggan yang memiliki daya 450 Volt Ampere (VA), melainkan hanya diberikan diskon tarif sebesar 50% seperti golongan pelanggan 900 VA.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga mengatakan, hal ini dikarenakan besaran nilai stimulus yang diperpanjang tiga bulan tersebut lebih rendah daripada periode Januari-Maret ini.
"Program (diskon listrik) itu ada yang enam bulan, dan ada yang tiga bulan secara bertahap. Misalnya, listrik diskon tiga bulan digratiskan, namun tiga bulan berikutnya (diskon) 50%," jelas Airlangga dalam webinar, Selasa (26/01/2021).
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ayo Buruan Cek Token Listrik Gratis di stimulus.pln.co.id
