
Satgas: Agar Efektif Tekan Covid-19, PPKM Harus Diperpanjang

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dr. Dewi Nur Aisyah menegaskan bahwa kebijakan PPKM mampu menekan kasus aktif, keterisian tempat tidur rumah sakit hingga angka kematian di sejumlah wilayah.
"Kalau baru 2 minggu belum bisa lihat dampak apapun. Oleh karena itu harus diperpanjang PPKM, minimal 4 pekan pelaksanaan," katanya di Jakarta, Selasa (10/2/2021).
Berdasarkan catatannya, pada 10 Januari yaitu 1 hari sebelum pelaksanaan PPKM, kasus aktif mencapai 120 ribu atau 14,8%. Selanjutnya, pada 2 minggu berjalannya PPKM, kasus aktif naik menjadi 161 ribu, ada penambahan kasus sebanyak 38 ribu selama 2 minggu.
"PPKM tahap 2 ini tidak naik tajam tapi mulai melandai. Ini yang dikejar. Di Akhir PPKM tahap 2, kasus aktif 171 ribu, penambahan kasus aktif 9 ribu saja, perbedaan penambahannya jauh," katanya.
Selanjutnya untuk efek keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR), untuk DKI Jakarta turun 14%. Jawa Barat turun menjadi 60%, Banten menjadi 65%, Balik konsisten di bawah 70% dan Yogyakarta menjadi 61%.
Kemudian Jawa Tengah menjadi 44% dan Jawa Timur menjadi 54%. Pada tahap dua PPKM, semua sudah bisa menurunkan angka BOR di bawah 70%. "Hanya Jakarta saja, berarti ada dampak PPKM ke angka BOR," katanya.
Untuk angka kematian, DKI Jakarta konsisten turun dari 1,7% menjadi 1,55%. Jawa Barat sempat naik, tapi akhirnya turun menjadi 1,22%. Selanjutnya Banten turun menjadi 2,25% .
"Di bulan Januari jumlah kematian naik paling tinggi. Kumulatif per bulan tertinggi di Januari. Mengerem angka kasus aktif, menurunkan angka keterpakaian di RS itu penting," katanya lagi.
Berikutnya Yogyakarta menjadi 2,33%, Jawa tengah menjadi 4,15%, Jawa Timur menjadi 6,93%. "Penyebabnya ketersediaan tempat tidur, isolasi dan ICU. Yang harus disiapkan ICU-nya," katanya.
Kesimpulannya, tren kasus aktif di beberapa daerah sudah berhasil menurunkan kasus aktif. Kematian turun di beberapa daerah tapi ada yang harus diwaspadai. Selanjutnya tren angka BOR, karena dalam waktu 4 pekan mengubah 87% sekarang semuanya 6 dari 7 wilayah berhasil di bawah 70%.
"Secara umum kita butuh waktu minimal 4 minggu pelaksanaan. Tapi tidak boleh berhenti, diperkuat dengan PPKM skala mikro," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian Covid di Indonesia Meroket, Tambah 802 Hari ini