Mengungkap Misteri CVR SJ 182 yang Belum Juga Ditemukan

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 February 2021 15:13
Hasil Investigasi KNKT, Kecelakaan Sriwijaya SJ 182
Foto: Preliminary Report KNKT terkait kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 (Tangkapan Layar CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan pendahuluan kecelakaan pesawat udara milikĀ Sriwijaya Air jenis Boeing 737-500 registrasi PK-CLC (SJ-182) di sekitar Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.

Dalam keterangan pers, pewarta sempat menanyakan perihal pencarian cockpit voice recorder (CVR). Sebab, hingga saat ini CVR belum ditemukan. Sementara flight data recorder (FDR) telah ditemukan dalam operasi pencarian dan pertolongan yang telah diakhiri 21 Januari 2021.

Ketua Sub Komite IK Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo menjelaskan, saat ini pencarian masih dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk masyarakat di Kepulauan Seribu.

"Tapi tantangan pencarian CVR adalah cuaca. Angin kencang dan gelombang tinggi. Beberapa wilayah di Pulau Jawa pun dilanda banjir dan itu mengganggu pencarian. Visibility juga sangat buruk," ujar Nurcahyo dalam keterangan pers, Rabu (10/2/2021).

"Intinya CVR masih dalam pencarian," lanjutnya.

Pemerintah telah memutuskan untuk menghentikan operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu. Keputusan itu disampaikan Kepala Basarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito dalam keterangan pers di JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Dalam paparannya, Bagus menjelaskan, operasi SAR gabungan yang melibatkan Basarnas, TNI, Polri, kementerian/lembaga, potensi SAR, telah berlangsung selama 13 hari. Dari ketentuan 7 hari, operasi diperpanjang dua kali masing-masing 3 hari.



Menurut Bagus, operasi itu melibatkan 4.300 personel, 62 kapal laut, 15 pesawat, dan tim SAR gabungan. Dalam kegiatan tersebut, tim telah berhasil menemukan atau mengevakuasi 324 kantong jenazah yang berisi bagian tubuh korban, serpihan kecil pesawat sebanyak 68, dan FDR pada hari keempat pada 12 Januari, serta bagian dari CVR pada 15 Januari atau hari ketujuh.

"Sementara informasi dari tim DVI, dari 324 kantong jenazah yang sudah teridentifikasi ada 43 dan menyusul 7 akan segera diumumkan," ujar Bagus.

Dalam operasi SAR gabungan, dia mengungkapkan tim SAR telah melaksanakan upaya maksimal, bekerja siang dan malam untuk mencari dan mengevakuasi korban maupun bagian atau potongan dari tubuh pesawat, termasuk black box.

Hasil-hasil temuan berupa material sudah diserahkan ke KNKT dan untuk korban atau bagian tubuh korban sudah diserahkan kepada DVI.

"Memasuki hari terakhir perpanjangan kedua ini tentunya kita telah melakukan evaluasi operasi pencarian dan pertolongan dengan semaksimal mungkin, day by day, maupun secara keseluruhan," ujar Bagus.

"Setelah melalui pertimbangan teknis, hasil temuan korban, efektivitas, pertemuan beberapa kali dengan pihak keluarga korban, masukan-masukan dari unsur di lapangan, dan terakhir tadi kita melaksanakan rapat yang dipimpin menteri perhubungan, maka hari ini, hari Kamis, tanggal 21 Januari 2021 pukul 16.57 WIB, operasi pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," lanjutnya.

Selanjutnya, menurut Bagus, akan dilaksanakan operasi lanjutan berupa pemantauan dan monitoring secara aktif.

"Dan bila dikemudian hari ada laporan dari masyarakat yang melihat dan menemukan yang diduga bagian dari korban ataupun korban kepada Basarnas, kami akan merespons untuk menindaklanjuti temuan-temuan tersebut," katanya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Preliminary Report Lengkap Jatuhnya Sriwijaya SJ 182

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular