Infeksi & Kematian Akibat Covid di RI Turun, Pertanda Baik?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 February 2021 13:40
Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal covid-19 di Istora Senayan
Foto: Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi massal covid-19 di Istora Senayan. (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Laily Rachev)

Saat ini program vaksinasi Covid-19 secara masal tengah berlangsung di Indonesia. Program vaksinasi darurat ini sudah dimulai sejak pertengahan Januari lalu setelah MUI dan BPOM memberi restu. Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac. 

Sudah hampir 1 bulan berlangsung jumlah orang yang divaksinasi di Indonesia masih di bawah 1 juta atau tepatnya masih di angka 985.855 per kemarin (8/2/2021). Sebanyak 814.585 orang sudah mendapat suntikan pertama vaksin Covid-19.

Sementara itu sisanya sebanyak 171.270 orang termasuk Presiden Joko Widodo sudah menerima suntikan kedua. Dengan begitu orang-orang ini bisa dikatakan telah sah tervaksinasi karena setiap satu orang membutuhkan dua dosis atau dua suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac.

Tren vaksinasi di Indonesia bisa dikatakan lambat. Rata-rata dosis vaksin yang disuntikkan per harinya masih di bawah 60 ribu dosis. Padahal jika ingin mengejar target 1 tahun vaksinasi kelar butuh 1 juta dosis vaksin disuntikkamn setiap harinya. Apabila melihat realita di lapangan tentulah masih sangat jauh dari target.

Bloomberg dalam laporannya menyebut butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk Indonesia bisa memvaksinasi Covid-10 kepada 75% populasinya. Kaget? Jangan dulu! Itu berdasarkan perhitungan yang mengacu pada laju vaksinasi saat ini. Indikator ini akan bergerak secara dinamis.

Saat ini ada kurang lebih 270 juta penduduk Indonesia. Kalau diambil angka 75% maka ada kurang lebih 202,5 juta jiwa. Ini adalah jumlah orang yang harus divaksinasi. Maka total vaksin yang dibutuhkan mencapai 405 juta dosis.

Asumsikan 1 tahun ada 365 hari. Jumlah vaksinasi per hari mencapai 61 ribu terus secara konstan. Maka butuh waktu 18,2 tahun untuk memvaksinasi 75% dari total populasi di Indonesia.

Dengan begitu kalkulasi Bloomberg menjadi logis. Namun kalkulasi Bloomberg adalah kalkulasi kasar. Mengapa? Karena ada tren kenaikan jumlah orang yang divaksinasi setiap harinya, dan populasi juga terus bertumbuh setiap tahunnya.

Apabila dalam satu hari rata-rata jumlah vaksin yang disuntikkan mencapai 100 ribu, maka Indonesia butuh waktu setidaknya 10,3 tahun untuk mencapai herd immunity. Jika rata-rata per harinya naik 250 ribu dosis maka waktu yang dibutuhkan akan semakin pendek yaitu sekitar 4,1 tahun.

Kalau satu hari ada 500 ribu dosis yang disuntikkan maka butuh waktu setidaknya 2 tahun. Artinya skenario yang paling realistis dan optimistis sebenarnya di kisaran 2-5 tahun untuk memenuhi target herd immunity.

Ukuran populasi yang besar, wilayah geografis yang luas dan terfragmentasi, anggaran yang cekak, hingga kapasitas manufaktur yang masih terbatas juga menjadi faktor pengganjal untuk mewujudkan herd immunity di Indonesia.

Hanya negara-negara dengan ukuran populasi yang kecil dan kaya raya (pendapatan per kapita tinggi) serta akses terhadap vaksin Covid-19 yang memadai saja yang bakal mencapai target herd immunity terlebih dahulu.

Maka dari itu, ketimpangan akses terhadap vaksin Covid-19 dan juga perbedaan kecepatan vaksinasi membuat pemulihan ekonomi global juga tidak akan terjadi secara seragam.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular