
Lockdown Akhir Pekan Bogor-Jateng tak Efektif Tekan Covid-19!

Jakarta, CNBC Indonesia - Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman menyatakan lockdown akhir pekan yang dilakukan di Kota Bogor, Jawa Barat dan Jawa Tengah tidak akan berdampak pada penurunan transmisi dan kasus Covid-19. Meski ada dampak positif, namun tidak akan berdampak signifikan untuk menurunkan kasus.
"Ada pembatasan, pengetatan, intinya adalah membatasi atau mengetatkan aktivitas sosial ekonomi atau manusia supaya mereka diam di rumah. Kalau pun ada kegiatan di luar yang bekerja dari rumah harus lebih besar dari pada yang ada di kantor," kata Dicky kepada CNBC Indonesia, Selasa (09/02/2021).
Strategi tersebut seharusnya bukan hanya dilakukan ketika akhir pekan, melainkan juga bagaimana mencegah masyarakat pergi berlibur. Dia mengatakan mobilitas terjadi di beberapa tempat. Jika akhir pekan diterapkan lockdown, namun masa inkubasi Covid-19 paling cepat 7 hari, dan paling lama 3-4 minggu.
"Jadi lockdown efektif jika sekitar satu bulan atau dua kali masa inkubasi, jadi bisa dilihat lockdown weekend ini tidak bisa berdampak pada penurunan transimisi," kata dia.
Dicky juga menilai pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro tidak efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Menurutnya, PPKM mikro yang memberikan pelonggaran kontradiktif dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan PPKM tidak berjalan efektif.
"Data semua indikator masalah yang dihadapi saat ini meningkat di Indonesia terutama di Pulau Jawa yang jauh lebih besar, tetapi responsnya tidak sepadan. Maka wajar kalau tidak efektif," ujar Dicky.
Respons yang dilakukan, menurut dia, PPKM mikro harus dengan penguatan komunitas, namun di sisi lain ada pelonggaran pada aktivitas sosial dan ekonomi. Ekonomi masih menjadi titik berat dalam penanganan pandemi Covid-19, meski sudah satu tahun penanganan Covid-19 berjalan.
"Ada kekhawatiran yang terjadi kalau fokus kesehatan ekonomi akan amburadul, padahal yang dialami justru sebaliknya kaya Vietnam. Sekarang dia menjadi salah satu negara yang tertinggi pertumbuhan ekonominya tinggi di Asia," kata dia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bogor Zona Oranye, Kafe Cs Dipantau Ketat Saat Libur Panjang