Internasional
Awas Keributan, Biden 'Ancam' Persaingan Ekstrim dengan China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintahannya akan melakukan "persaingan ekstrim" dengan China.
Meski begitu, ia menjanjikan pihaknya tak akan mengambil pendekatan yang sama dengan presiden sebelumnya, Donald Trump.
"Saya tidak akan melakukannya seperti yang dilakukan Trump. Kami akan fokus pada aturan jalan internasional, "kata Biden dalam klip wawancara CBS yang diterbitkan Minggu (7/2/2021).
"Kita tidak perlu ada konflik tapi akan ada persaingan ekstrim."
Dalam kesempatan tersebut, Biden sempat berujar bahwa dirinya belum berbicara dengan Presiden China Xi Jinping, sejak dilantik. Namun ia mengaku mengenal Xi cukup baik.
"Kita akan menghadapi pelanggaran ekonomi China," jelas Biden lagi menggambarkan Beijing sebagai pesaing serius bagi Amerika.
"Namun kami juga siap bekerja dengan Beijing jika Amerika berkepentingan untuk melakukannya. Kami akan bersaing dari posisi yang kuat dengan membangun kembali lebih baik di rumah dan bekerja dengan sekutu dan mitra kami."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berbicara dengan Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat Partai Komunis ChinaYang Jiechi. Saat itu, Blinken menegaskan akan ada "pertanggungjawaban" atas perilaku China.
Salah satunya soal Taiwan. AS juga meminta Beijing untuk mengutuk kudeta militer baru-baru ini di Myanmar.
Ketegangan antara dua negara ekonomi terbesar dunia melonjak di bawah pemerintahan Trump.
Selama empat tahun terakhir, Trump telah menyalahkan China atas berbagai keluhan, termasuk pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, dan pandemi virus corona.
[Gambas:Video CNBC]
Bukan Biden, Xi Jinping Jadi Pembuka WEF
(sef/sef)