
Manufaktur Mulai Bangkit, Tapi Jasa Masih Ambruk!

Tahun 2020 ekonomi global diramal terkontraksi 4,4%. Namun negara-negara yang perekonomiannya sangat bergantung pada sektor pariwisata produk domestik brutonya (PDB) anjlok jauh lebih dalam.
Negara-negara di kawasan Kepulauan Karibia ekonominya diramal nyungsep 12%. Bahkan Fiji diramal minus 21%. Di antara negara-negara G20 kontribusi sektor pariwisata menyumbang 10% serapan tenaga kerja dan rata-rata menyumbang 9,5% PDB.
Di Italia, Meksiko, dan Spanyol kontribusi sektor pariwisata mencapai 14%. Berdasarkan kalkulasi IMF penurunan aktivitas publik selama enam bulan dapat menurunkan output perekonomian sebesar 2,5-3,5%.
Pemulihan sektor jasa terutama pariwisata akan sangat tergantung pada optimisme masyarakat untuk berjalan-jalan. Tentu saja hal ini akan sangat bergantung pada kesuksesan setiap negara dalam melawan pandemi Covid-19 terutama melalui vaksinasi.
Namun ketersediaan vaksin yang masih minim dan kurang merata ke setiap negara menjadi tantangan besar. Di negara-negara dengan luas geografis dan jumlah penduduk besar, vaksinasi Covid-19 membutuhkan waktu yang lebih lama.
Masyrakat masih urung bepergian jauh dan lebih memilih untuk tinggal di rumah. Untuk sekedar hiburan masyarakat saat ini mengandalkan channel streaming daring. Sementara bagi para pebisnis dan dunia usaha mengandalkan virtual meeting lewat platform online untuk berkoordinasi selain untuk memangkas biaya operasional.
Sektor pariwisata diramal akan pulih dalam waktu yang paling lambat. Industri pariwisata diramal belum akan pulih ke level 2019 sebelum tahun 2023. Untuk sementara waktu, sektor jasa dan hiburan masih akan lesu karena kasus Covid-19 terbukti terus bertambah dengan signifikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]