Manufaktur Mulai Bangkit, Tapi Jasa Masih Ambruk!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
04 February 2021 15:13
Emirates Dubai Tourism
Foto: AP/Jon Gambrell

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari 100 juta orang di dunia telah positif terjangkit Covid-19. Di tahun 2021 program vaksinasi masal telah dijalankan di berbagai negara. Harapan ekonomi pulih pun semakin tinggi. Namun tidak semua sektor perekonomian pulih secara serempak. Sektor jasa sampai saat ini masih tertekan.

Kendati sektor manufaktur perlahan mulai bangkit, sektor jasa yang meliputi hotel, restoran, pariwisata hingga transportasi masih berdarah-darah akibat Covid-19. Hal ini tercermin dari leading indicator yang sering digunakan analis yaitu indeks manajer pembelian (PMI). 

Angka PMI manufaktur global kendati masih dalam zona kontraksi tetapi terlihat mulai rebound. Sementara untuk angka PMI jasa yang tertekan hebat dan lebih dalam dari manufaktur terlihat masih sangat tertekan.

Di negara-negara G20, mayoritas angka PMI manufakturnya sudah berada di atas 50 yang berarti sektor ini terlihat mulai ekspansif di bulan Januari 2021. Namun apabila melihat sektor jasanya mayoritas masih berada di bawah ambang batas 50 yang berarti kontraksi.

Angka PMI jasa di negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, Swiss dan Inggris bahkan berada di bawah 50. Maklum sektor jasa menyumbang 70% dari total output perekonomian Benua Biru. 

Adanya pembatasan aktivitas dan mobilitas publik berupa lockdown selama Covid-19 diperkirakan bakal membuat produk domestik bruto (PDB) atau kue ekonomi di Euro Area mengalami kontraksi hingga 7,4% di tahun 2020.

Saat pandemi merebak, banyak negara menerapkan karantina wilayah (lockdown) dan larangan bepergian maupun kunjungan dari negara lain. Perbatasan ditutup rapat. Masyarakat terpaksa harus terkunci di dalam rumah dan membatalkan rencana liburannya.

Kunjungan turis di paruh pertama tahun lalu anjlok 65%. Jauh lebih dalam dari kontraksi pada krisis keuangan global 2008 di angka minus 8% dan kontraksi saat wabah SARS merebak 17 tahun silam di minus 17% menurut laporan Dana Moneter Internasional (IMF).

Kunjungan turis global sempat naik ketika pelonggaran lockdown dilakukan. Jumlah pelancong meningkat dari 5 juta menjadi 38 juta secara global. Namun seiring dengan terjadinya gelombang kedua Covid-19, jumlah pelancong pun kembali turun.

Tahun 2020 ekonomi global diramal terkontraksi 4,4%. Namun negara-negara yang perekonomiannya sangat bergantung pada sektor pariwisata produk domestik brutonya (PDB) anjlok jauh lebih dalam.

Negara-negara di kawasan Kepulauan Karibia ekonominya diramal nyungsep 12%. Bahkan Fiji diramal minus 21%. Di antara negara-negara G20 kontribusi sektor pariwisata menyumbang 10% serapan tenaga kerja dan rata-rata menyumbang 9,5% PDB.

Di Italia, Meksiko, dan Spanyol kontribusi sektor pariwisata mencapai 14%. Berdasarkan kalkulasi IMF penurunan aktivitas publik selama enam bulan dapat menurunkan output perekonomian sebesar 2,5-3,5%.

Pemulihan sektor jasa terutama pariwisata akan sangat tergantung pada optimisme masyarakat untuk berjalan-jalan. Tentu saja hal ini akan sangat bergantung pada kesuksesan setiap negara dalam melawan pandemi Covid-19 terutama melalui vaksinasi.

Namun ketersediaan vaksin yang masih minim dan kurang merata ke setiap negara menjadi tantangan besar. Di negara-negara dengan luas geografis dan jumlah penduduk besar, vaksinasi Covid-19 membutuhkan waktu yang lebih lama.

Masyrakat masih urung bepergian jauh dan lebih memilih untuk tinggal di rumah. Untuk sekedar hiburan masyarakat saat ini mengandalkan channel streaming daring. Sementara bagi para pebisnis dan dunia usaha mengandalkan virtual meeting lewat platform online untuk berkoordinasi selain untuk memangkas biaya operasional.

Sektor pariwisata diramal akan pulih dalam waktu yang paling lambat. Industri pariwisata diramal belum akan pulih ke level 2019 sebelum tahun 2023. Untuk sementara waktu, sektor jasa dan hiburan masih akan lesu karena kasus Covid-19 terbukti terus bertambah dengan signifikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular