Moeldoko Blak-blakan Soal Kudeta AHY hingga Nyapres 2024

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
04 February 2021 10:08
Kepala Staff Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko dalam acara malam puncak penghargaan BPH Migas 2020 & penyerahan sertifikat ISO 37001, Senin (8/12/2020). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Kepala Staff Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko dalam acara malam puncak penghargaan BPH Migas 2020 & penyerahan sertifikat ISO 37001, Senin (8/12/2020). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tensi jagat politik tanah air memanas. Pemicunya adalah tudingan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perihal keberadaan gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa.

AHY menyebut, gerakan tersebut melibatkan pejabat penting di pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gerakan ini juga dianggap telah mendapatkan dukungan penuh dari sejumlah pejabat.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kemudian disebut sebagai sosok yang dimaksud AHY. Setelah sempat angkat bicara pada saat pernyataan itu mengemuka, Moeldoko kembali mengundang awak media di kediamannya untuk memberikan klarifikasi terkait hal tersebut.

"Bingung juga saya. Orang ngopi-ngopi kok bisa rame begini? Apalagi ada yang grogi lagi. Apa sih urusannya ini? Saya ini kan ngopi-ngopi aja. Beberapa kali di sini, ya di luar, biasa wong kerjaan saya bicara sana sini," kata Moeldoko dikutip Kamis (4/2/2021).

"Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa aja. Di Demokrat ada Pak SBY, ada putranya Mas AHY. Apalagi kemarin dipilih secara aklamasi. Kenapa mesti takut ya? Kenapa mesti menanggapi seperti itu? Biasa-biasa aja gitu."

Menurut Moeldoko, dinamika dalam sebuah partai politik itu biasa terjadi.

"Ya seperti itu dan pak apa itu eh LBP (Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) juga pernah cerita sama saya oh saya juga didatangi oleh mereka-mereka, case-nya juga sama. Tapi nggak ribut begini," katanya.

Eks Panglima TNI itu pun membantah tudingan ingin menjadi presiden via pemilu 2024 sehingga kudeta pun dilancarkan.

"Kerjaan gw setumpuk gini ngurusin yang nggak-nggak aja. Janganlah apa itu membuat sesuatu. Itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan aja gitu. Lucu-lucuan. Moeldoko mau kudeta. Lho kudeta, apaan yang dikudeta?," ujar Moeldoko.

"Anggaplah begini. Saya punya angkatan bersenjata, anggaplah Panglima TNI ingin jadi ketua Demokrat emangnya gw bisa itu todong senjata itu para DPC, DPD, heh datang ke sini gw todongin senjata. Semua kan ada aturan, AD/ART dalam semua parpol dan lucu-lucuan begitu."

Moeldoko mengaku memang kerap kali bertemu dengan sejumlah pihak, tanpa menyebutkan nama, di beberapa tempat. Namun, menurutnya, itu merupakan hal yang biasa terjadi, mengingat status jabatannya saat ini.

"Intinya aku datang di ajak ketemu. Wong saya biasa di kantor saya itu setiap hari menerima orang, menerima berbagai kelompok di kantor saya. Biasa itu. [...] Jadi apa yang salah? Apa mau pertemuan di mana, hak gw. Ngapain ikut campur?," jelasnya.

Meskipun membantah tudingan ingin maju sebagai presiden pada pemilu 2024 melalui jalur kudeta, Moeldoko mengaku tidak mempersoalkan apabila ada pihak yang mengusungnya pada pemilu selanjutnya.

"Kalau urusan 2024, pernahkah saya berbicara selama ini tentang 2024? Enggak pernah. Kalau yang mengorbitkan di sana, ya Alhamdulillah kan gitu," katanya tertawa tipis.

"Saya itu orang yang mencintai pekerjaan. Saya orang profesional dan itu bisa saya tunjukkan di mana pun. Saya profesional. Saya tidak pernah mengemis jabatan. Saya bisa berdiri sebuah keyakinan saya itu."

Moeldoko kemudian angkat bicara perihal kabar yang menyebutkan dirinya akan didapuk sebagai Wakil Presiden pada Pemilu 2024. Saat disinggung mengenai hal itu, Moeldoko hanya tertawa.

"Ya kalau beliau-beliau menginginkan, hak beliau. Kan begitu. [...] Pertanyaan gak usah nakal gitu," katanya berkelakar.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos KSP Moeldoko Bantah Tudingan Soal Kudeta Partai Demokrat!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular