Tak Hanya Dorong Mobil Listrik, Ini Rencana PLN di 2021

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 February 2021 11:15
Aplikasi pengisian kendaraan listrik di SPKLU. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Aplikasi pengisian kendaraan listrik di SPKLU. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menyebutkan sejumlah rencana besar yang akan dijalankan pada 2021 ini. Meski industri kendaraan listrik tengah digencarkan pemerintah, namun program besar PLN tahun ini tidak hanya seputar kendaraan listrik, tapi juga bidang lainnya yang turut berkontribusi pada pengembangan energi baru terbarukan dan mengurangi impor energi nasional.

Untuk dukungan terhadap industri mobil listrik, pada tahun ini PLN bersama tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya yakni MIND ID atau PT InalumĀ (Persero), PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Pertamina (Persero) mendapatkan penugasan dari Kementerian BUMN untuk membentuk Indonesia Battery Holding untuk membangun industri baterai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir.

Di dalam perusahaan holding ini, PLN mendapatkan tugas di sisi hilir, yakni memanfaatkan sel baterai (battery cell), battery pack, dan membuat penyimpanan energi (energy storage).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

"Kalau bicara baterai, kita bicara mobil listrik betul, motor listrik betul, tapi juga bicara power system," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (01/02/2021).

Lebih lanjut dia mengatakan, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) ke depan akan sangat masif dan bakal masuk ke sistem PLN, terutama dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Angin (PLTB). Namun menurutnya, jenis energi baru terbarukan tersebut memiliki karakteristik intermittent (berjeda, tidak terus menerus), tergantung kondisi cuaca.

Saat matahari cerah misalnya maka produksi energinya akan berlimpah dan kondisi sebaliknya juga bisa terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan baterai untuk menyimpan energi tersebut.

"Untuk stabilisasi ini, power system butuh baterai yang besar-besar. Kami mendapatkan penugasan dari BUMN untuk berperan aktif di sektor hilirnya," paparnya.

Sementara itu untuk tahun 2021 ini, PLN menyiapkan kebijakan insentif tarif pada pengguna energi listrik yang menggunakan listrik sendiri (captive power), sehingga masih kembali bisa menggunakan listrik dari PLN.

"Kami juga lontarkan program stimulus percepatan penggunaan kendaraan berbasis listrik, kami juga lontarkan gerakan 1 juta konversi kompor LPG ke kompor induksi," tuturnya.

Program konversi ke kompor listrik ini menurutnya dilakukan sebagai bentuk pengurangan pemakaian LPG di masyarakat. Pasalnya, pasokan LPG nasional saat ini didominasi oleh impor.

"Impor LPG bisa dikurangi, subsidi bisa dikurangi. Sebagai contoh konversi kompor LPG ke induksi dapat tumbuhkan industri manufacturing kompor dan kemudian sediakan peralatan kompor induksi," jelasnya.

Menurutnya saat ini PLN sedang berdiskusi dengan pemerintah terkait insentif. Darmawan menyebut pemerintah mendorong peralihan pemanfaatan energi dari yang berbasis impor menjadi berbasi domestik.

"Ini kami diskusi dengan pemerintah, dirancang juga program insentif. Artinya pemerintah sangat aktif," ungkapnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cadangan Listrik Tembus 50%, PLN Dorong Kompor-Mobil Listrik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular