Duh! Penanganan Covid-19 di Indonesia Makin Buruk

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
02 February 2021 19:25
Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Covid-19 (Photo by CDC on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif di Indonesia menjadi yang terburuk pada pekan sebelumnya ditandai dengan pertambahan kasus mencapai 13-14 ribu per hari.

"Kasus positif mingguan di tingkat nasional, pada 31/1 terjadi kenaikan kasus 9,5% dibanding pekan sebelumnya. Angka ini naik dibanding sebelumnya, angka positif harus ditekan, apabila bisa mempertahankan di bawah 10% angka perlahan turun," katanya di Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tepatnya pada 26/1 misalnya, pertambahan kasus positif mencapai 13,094 kasus. Tercatat kematian bertambah 336 menjadi 28.468.

Dua hari kemudian, pada 28/1, kasus positif kembali mencatat angka yang tinggi yaitu 13.695. Angka kematian bahkan naik, bertambah 476 menjadi 29.331.

Selanjutnya, pada 30/1, tercatat 14.518 kasus positif harian. Kematian juga tercatat masih bertambah 210 menjadi 29.728. Adapun sampai hari ini, memang sudah menurun, di mana jumlah kasus positif bertambah 10.379 menjadi 1.099.687. Kasus meninggal bertambah 304 menjadi 30.581.

Akibat kenaikan kasus yang terus terjadi, Wiku mengatakan bahwa saat ini kondisi RS di seluruh Indonesia sudah hampir penuh.

"Banyak berita pasien positif menunggu lama mendapatkan pelayanan, ruangan isolasi atau ICU. Terpaksa harus isolasi mandiri di rumah, meski gejala sedang. Ini harus menjadi refleksi bersama," katanya.

Setiap individu bisa berperan menekan angka kematian. Misalnya untuk usia produktif setelah keluar rumah hendaknya menjaga kebersihan.

"Membersihkan diri dan desinfeksi. Jika kurang sehat segera ke puskesmas," katanya lagi.

"Banyak diantara kita lelah dengan situasi ini. Apabila disiplin, maka sudah berkontribusi menekan angka kematian dan risiko kehilangan orang yang disayangi," pungkasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Baru Sebut China Sudah Kaji Covid Sebelum Pandemi Meledak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular