Begini Cara Pakai Aplikasi PLN Charge.IN Mobil Listrik

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 February 2021 10:37
Aplikasi pengisian kendaraan listrik di SPKLU. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Aplikasi pengisian kendaraan listrik di SPKLU. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) turut serta mendukung Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), yakni dengan meluncurkan aplikasi "Charge.IN".

Lalu, seperti apa penggunaan aplikasi Charge.IN ini? Bagaimana cara menggunakannya?

Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menjelaskan aplikasi Charge.IN merupakan aplikasi pengisian daya (charging) pertama pada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bagi konsumen pemilik KBLBB. Melalui aplikasi ini, pemilik KBLBB bisa mengontrol dan mengendalikan pengisian daya.

"Pemilik KBLBB bisa mengontrol, mengendalikan pengisian di stasiun pengisian di SPKLU dengan download, semua ada di tangan," ungkapnya dalam wawancara bersama CNBC Indonesia, Senin (01/02/2021).

Melalui aplikasi ini, pemilik KBLBB tinggal mencari keberadaan SPKLU. Lalu sampai di lokasi, bisa langsung scan dan terkoneksi dengan server PLN untuk mengendalikan SPKLU tersebut. Pemilik KBLBB tinggal memilih berapa daya yang akan diisi, misalnya 2 kWh, 10 kWh, 15 kWh, atau 20 kWh, sesuai kebutuhan.

"Diklik pembayaran lewat elektronik dengan satu aplikasi, bisa dikondisikan dengan Charge-In tersebut," tuturnya.

Melalui aplikasi ini, imbuhnya, pembayaran yang mulanya masih ada di mana-mana, nantinya bisa menggunakan sistem pembayaran khusus melalui aplikasi ini.

"Memang saat ini payment gate away-nya masih dalam pembangunan. Ke depan, pembayaran akan dikombinasikan di platform Charge.IN," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, PLN akan terus berinovasi dalam mendukung KBLBB, agar ekosistem nya bisa memudahkan penggunanya.

"Ditandai dengan peluncuran Charge.IN ini," tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi mobil listrik di Indonesia pada 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit.

Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, maka diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun.

Sementara untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada 2021 diproyeksikan mencapai 572 unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) sebanyak 3.000 unit.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pemerintah menyiapkan strategi dan dukungan untuk mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik.

Terlebih, pihaknya telah meluncurkan program KBLBB pada 17 Desember 2020 lalu. Program ini menurutnya bisa meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM.

"Yang kita lakukan adalah mendorong percepatan pabrik baterai lebih kompetitif dan menarik bagi investor," ungkapnya dalam Raker di Komisi VII DPR RI, Selasa (19/01/2021).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Kendaraan Listrik, PLN Siap Sediakan Infrastruktur

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular