Penonton Kecewa! Bantuan Subsidi Gaji dari Jokowi Disetop Nih

Cantika, CNBC Indonesia
02 February 2021 10:27
Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) subsidi upah alias BSU (subsidi gaji) sudah tidak ada lagi di 2021. Dengan ini, pemerintah menyetop penyaluran bantuan kepada para pekerja bergaji di bawah Rp5 juta pada tahun ini.

"Sementara memang di APBN 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya, tetapi memang tidak dialokasikan di APBN 2021," ujar Ida seperti dikutip Selasa (2/2/2021).

Ida menambahkan khusus untuk program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini. Meski tidak menyebutkan secara rinci program yang dimaksud, namun ia menuturkan program itu tetap berjalan hingga kondisi perekonomian normal kembali.

Pasalnya, pandemi covid-19 telah mengerek jumlah pengangguran menjadi 9,77 orang hingga Agustus 2020. Oleh sebab itu, menurutnya, dibutuhkan program-program pemerintah guna membantu pekerja yang kehilangan pekerjaannya.

"Program-program itu sebagian akan terus jalan sampai kondisinya kembali normal, memang diarahkan untuk menangani dampak pandemi covid-19," jelasnya.

Terkait dengan BLT subsidi gaji, pencairannya sendiri belum mencapai 100 persen pada Januari lalu.

Ida sempat menuturkan pemerintah belum mencairkan BLT bagi pekerja bergaji di bawah Rp5 juta kepada 270.489 calon penerima. Jumlah itu terdiri dari 110.762 pekerja pada termin pertama dan 159.727 pekerja di termin kedua.

Halaman Selanjutnya >>  Bantuan Sosial di 2021

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meneruskan program bantuan sosial (bansos) pada tahun ini. Bansos diharapkan mengurangi beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.



"Tahun 2021 ini penyaluran bantuan sosial akan terus kita lanjutkan. Dan di dalam APBN 2021 telah kita siapkan anggaran, ini anggarannya sebesar Rp110 triliun untuk seluruh penerima dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dalam rangka membantu masyarakat mengatasi dampak pandemi Covid-19," ujar Jokowi dalam peluncuran bantuan tunai se-Indonesia awal Januari 2021.



"Artinya, bantuan ini kita mulai hari ini disalurkan kepada 34 provinsi. Hari ini di awal 2021, saya meluncurkan langsung Bantuan Tunai Se-Indonesia pada masyarakat penerima, sekali lagi, untuk Program Keluarga Harapan, Program Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai," lanjutnya.



Jokowi mengungkapkan bantuan tunai di 2021 akan diberikan kepada masyarakat dalam beberapa tahapan.



"Jadi, yang PKH ini dalam empat tahap melalui Bank Himbara, bank-bank milik negara. Kemudian yang program sembako akan disalurkan dari Januari nanti sampai bulan Desember 2021, nilainya tadi sudah disampaikan oleh Bu Menteri Sosial Rp200 ribu per KK (Kepala Keluarga) per bulan. Kemudian Bantuan Sosial Tunai (BST) diberikan selama empat bulan (Januari, Februari, Maret, April) dan nilainya Rp300 ribu per bulan per KK. Ini sudah jelas semuanya," katanya.



Eks Gubernur DKI Jakarta itu berharap bantuan itu dapat meringankan keluarga-keluarga yang terdampak pandemi Covid-19. Kemudian pemerintah berharap bantuan itu juga bisa menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional, mengungkit ekonomi nasional, memperkuat daya beli masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi nasional menjadi meningkat dan lebih baik.

Next Page
Bansos 2021
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular