Internasional

Geger Dunia, Ang San Suu Kyi Digulingkan Militer Lewat Kudeta

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
02 February 2021 06:58
PM Inggris Boris Johnson. (AP/Justin Tallis)
Foto: Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi (AP Photo/Aung Shine Oo)

Kecaman tak diragukan lagi datang dari banyak negara. AS menyerukan pemulihan demokrasi Myanmar.

"AS akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk kudeta dan penahanan Suu Kyi. "Suara rakyat harus dihormati dan para pemimpin sipil dibebaskan," cuitnya di media sosial Twitter.

Hal senada juga dilakukan sejumlah negara ASEAN. Menteri Luar Negeri RI Retno Lestari Priansari Marsudi menyatakan "keprihatinan" sambil juga mendesak Myanmar "menahan diri".

Singapura juga menyatakan "keprihatinan besar tentang situasi terbaru di Myanmar". Negeri itu juga menambahkan harapan bahwa semua pihak akan "menahan diri."

Juru Bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque mengatakan situasinya adalah "masalah internal". Perhatian utama kami adalah keselamatan orang-orang kami, katanya.

"Angkatan bersenjata kami bersiaga jika kami perlu mengangkut mereka serta kapal angkatan laut untuk memulangkan mereka jika perlu," ujar Roque.

Sementara Chiina meminta semua pihak menyelesaikan perbedaan. Negeri Xi Jinping meminta intervensi asing tidak dilakukan.

"China adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin pada jumpa pers.

Halaman 4>>



(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular