Sabar Ya! Tes Screening Covid GeNose Baru Berlaku di Kereta

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
01 February 2021 20:30
GeNose C19 adalah alat pendeteksi COVID-19 besutan para ahli Universitas Gadjah Mada. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: GeNose C19 adalah alat pendeteksi COVID-19 besutan para ahli Universitas Gadjah Mada. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan alat screening Covid -19 seperti GeNose masih hanya dilakukan untuk moda transportasi kereta api saja. Tapi tidak menutup kemungkinan alat ini akan digunakan sebagai syarat perjalanan di moda transportasi lainnya.

"Mohon bersabar, kita mulai di kereta api kita lihat dulu seperti apa masih perlu evaluasi saat ini untuk moda transportasi lain-nya," kata Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati dalam diskusi Kemenhub Kenapa GeNose?, Senin (1/2).

Untuk moda transportasi kereta api pada 5 Februari mendatang akan menyiapkan fasilitas pengecekan GeNose di Stasiun Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Sementara untuk moda transportasi bus akan dilakukan secara acak, yang tahap pertama akan dilakukan pada Terminal Pulo Gebang dan Kampung Rambutan.

Peneliti GeNose Dian K. Nurputra mengatakan GeNose sudah melewati beberapa tahapan uji coba seperti tahap pertama dilakukan pada rawat inap dan mendapatkan hasil tingkat akurasi 96%, uji klinis sampel kedua terhadap sample yang lebih heterogen (orang tanpa gejala) 92%-96%, terakhir di populasi umum (perkantoran) mendapatkan hasil 89%.

"Jadi tingkat akurasi itu berbeda tergantung dari populasinya, nah kita akan lihat dari hasil post marketing di populasi masyarakat pengguna kereta api," katanya.

Epidemiolog Dr. Riris Andono Ahmad menjelaskan secara epidemiologi sekarang sudah ada alat tes yang tersedia mulai dari PCR swab, rapid antibody, dan rapid antigen. Dari ketiga alat itu juga memiliki kekurangan, begitu juga GeNose.

"Sekarang tergantung kita memanfaatkan kelebihan dan menghindari kekurangan masing masing. Pada situasi apa GeNose dapat digunakan dan berdampak baik itu isu utamanya. Saya lihat itu bisa menjadi screening orang punya Covid apa nggak. Tapi untuk diagnosis kita masih pakai PCR untuk dibuktikan," katanya menjawab pertanyaan ragu akan tingkat akurasi GeNose.

Melihat penerapan nantinya, prosedur yang dilakukan jika terdapat penumpang mendapatkan hasil positif Covid -19 dari GeNose. Akan diberikan rujukan dan diminta segera melakukan tes PCR untuk lebih lanjut. Serta penumpang tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Riris juga menjelaskan kesalahan hasil atau false result juga bisa terjadi di berbagai macam alat screening saat ini. Karena prevalensi penyakit Covid-19 masih kecil dan baru hanya 5-10% dari populasi Indonesia.

"Ketika penyakitnya masih sedikit Covid-19 masih rendah saat ini Covid-19 prevalensinya di populasi 5%-10%, dengan prevalensi rendah tetap ada kesalahan alat diagnostic untuk mendeteksi," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat Ya! GeNose Cuma Opsi Tambahan Syarat Naik Kereta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular