
Tim Pemburu Covid WHO Minta China Tak Hambat Investigasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim yang diturunkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO akan segera memulai investigasinya mengenai asal usul virus corona. Penelitian ini mereka mulai dari epicentrum pertama corona di kota Wuhan.
Dalam investigasi itu, tim yang terdiri dari banyak negara itu berharap bahwa China tidak mengganggu penyelidikan yang sedang berjalan.
"Sangat penting untuk diingat bahwa keberhasilan misi ini dan penelusuran asal-usul virus seratus persen bergantung dari akses kepada sumber yang relevan," kata salah satu anggota tim WHO asal Denmark, Thea Fischer, di Wuhan, seperti dilansir Reuters.
"Tidak peduli soal kompetensi kami, bagaimana kami bekerja keras dan berapa banyak rintangan yang harus dilalui, hal ini hanya berhasil jika ada dukungan dari pemerintah China," tambah Fischer.
Dalam penelitian itu, tim akan memulai dari pasar basah yang ada di kota itu. Virus tersebut diyakini berasal dari kelelawar dan awalnya menyebar dari pasar basah Wuhan yang merupakan tempat hewan liar dijual sebagai makanan.
WHO menegaskan kunjungan itu akan terikat erat pada ilmu pengetahuan tentang bagaimana virus yang telah membunuh lebih dari dua juta orang itu melompat dari hewan ke manusia dan bukan mengenai penyelidikan siapa yang salah dalam kejadian ini
Sebelumnya Amerika Serikat (AS) dan China saling tuduh mengenai penyebaran virus corona. Mereka saling klaim bahwa virus itu disebar secara sengaja dari sebuah laboratorium tempat penelitian virologi.
Berbicara kepada wartawan pada hari Rabu (27/1/2021), juru bicara Gedung Putih yang baru Jen Psaki mengatakan "sangat penting bagi kita untuk menyelami" bagaimana virus itu muncul dan menyebar ke seluruh dunia.
Psaki menyuarakan keprihatinan atas "misinformasi" dari "beberapa sumber di China" dan mendesak penyelidikan yang "kuat dan jelas".
Beijing membalas pada hari Kamis (28/1/2021) dengan memperingatkan Washington untuk "menghormati fakta dan ilmu pengetahuan, menghormati kerja keras" dari para ahli WHO.
Mereka harus diizinkan bekerja "bebas dari campur tangan politik", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian kepada wartawan.
Hari-hari awal wabah itu menular saat ini menjadi salah satu topik paling sensitif di China, dengan kepemimpinan Komunis berusaha untuk membasmi setiap diskusi yang menunjukkan pemerintahannya dalam cahaya yang buruk. Selain itu Beijing juga berusaha untuk melontarkan teori yang tidak berdasar bahwa virus itu muncul di tempat lain.
Teori lain, diperkuat oleh mantan presiden AS Donald Trump, adalah bahwa virus itu bocor dari laboratorium di Wuhan tempat para peneliti mempelajari virus corona.
Sementara itu kerabat korban virus corona Wuhan saat ini sedang menyerukan pertemuan dengan tim dari badan kesehatan PBB itu. Menurut angka resmi China, virus itu membunuh hampir 3.900 di Wuhan. Sementara secara nasional ada 4.636 kematian yang dilaporkan seluruh China.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peneliti WHO Tiba di Wuhan, Selidiki Muasal Covid-19