
Ekspor Nonmigas Bisa Tumbuh 6,3%, Otomotif-Karet Andalan RI!

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini 6,3% bahkan lebih dari 7%. Kemendag juga memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) subsektor perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor, sebesar 4,8%.
Nilai itu dengan asumsi vaksinasi dan pengendalian Covid-19 membaik serta kelanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).
"Ada beberapa item yang kita ingin genjot ke depan. Pertama otomotif dan spare part dengan tujuan baru China, Myanmar dan Brasil bisa kita tempuh dan beradaptasi dengan baik," kata Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers Trade Outlook 2021, Jumat (29/1/2021).
Ada beberapa komoditas lain yang coba ditingkatkan angka ekspornya, yakni batu bara, dengan negara tujuan potensial Bangladesh dan Brunei Darussalam. Kemudian karet dan produk karet dengan negara tujuan potensial China, Australia, dan Vietnam. Selain itu adalah alas kaki dengan negara tujuan potensial Belgia, China dan Korea Selatan.
Kemendag akan memprospek negara-negara potensial itu dan menghindari gagal target ekspor non migas tahun 2020 lalu. Saat itu, target ekspor non migas Indonesia ditetapkan tumbuh 5,2%, namun pada realisasi ekspornya tidak sampai 100%, melainkan hanya 95,06% dari target tersebut. Enggan muncul kejadian serupa, komoditas yang berpotensi untuk menghasilkan pendapatan lebih bakal digeber.
"Sepuluh produk utama ekspor nonmigas Indonesia telah berkontribusi sebesar 59,8% terhadap kinerja ekspor nonmigas pada 2020. Di antara kesepuluh produk tersebut, ada tiga produk yang telah bertransformasi menjadi barang industri dan industri berteknologi tinggi, yaitu besi baja, kendaraan bermotor dan suku cadangnya, dan perhiasan. Kami berkomitmen terus mendorong transformasi ini," ujar Lutfi.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Barang Tambang Ini Bikin Ekspor RI Naik di Akhir Tahun
