
Sri Mulyani: Semua Negara Ubah Fiskal karena Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 adalah masalah berat yang dialami semua negara. Virus tersebut juga membuat semua negara harus mengubah arah kebijakan fiskalnya.
Di mana, akibat pandmei ini defisit semua negara mengalami kenaikan termasuk Indonesia. Sebab, belanja negara harus naik karena penanganan dampak Covid-19 sedangkan di sisi lain penerimaan turun drastis.
"Pandemi membuat semua negara mengubah kebijakan fiskal karena pada saat itu terjadi penurunan pendapatan," ujarnya dalam webinar OECD, Kamis (28/1/2021).
Ini lah yang membuat tugasnya sebagai bendahara negara semakin berat. Tidak hanya dirinya, bahkan Menteri Keuangan diseluruh negeri.
"Di setiap negara, Kementerian Keuangan memiliki tugas yang sulit untuk mengkonsolidasikan dan mendayagunakan kebijakan fiskal mereka," kata dia.
Bahkan, tugas berat itu masih akan berlanjut di tahun ini. Sebab, pandemi masih berlangsung dan menjadi tantangan.
Meski ada program vaksinasi tapi penyebaran virus belum langsung berhenti begitu saja. Masih butuh proses untuk benar-benar menghilangkan virus tersebut.
Sebagai informasi, tahun ini Pemerintah kembali menaikkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) menjadi Rp 553,09 triliun dari sebelumnya diproyeksikan sebesar Rp 403,9 triliun. Selain itu defisit anggaran masih akan berada di atas 5% yakni 5,7%.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Harga Barang, "Badai Ancaman Baru" Dunia