Internasional

Awas RI Kalah Seksi, Vietnam Ada Jurus Baru Genjot Investasi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 January 2021 10:05
Vietnamese soccer fans celebrate with national flags on a street after the victory of Vietnam's soccer team in Under-23 Asian Cup semi-finals against Qatar, in Hanoi, Vietnam January 23, 2018. Picture taken January 23, 2018. REUTERS/Kham
Foto: REUTERS/Kham

Jakarta, CNBC Indonesia - Vietnam kini punya jurus baru dalam membantu pertumbuhan negara mereka. Para pemimpin partai komunis Vietnam berusaha melepaskan sebagian besar kendali negara atas ekonomi.

Sektor swasta akan didorong  pertumbuhan dan produktivitasnya dengan lebih cepat. Bloomberg menulis, ini tertuang dalam inti pertemuan Kongres Partai Nasional Vietnam, yang tengah berlangsung sekarang hingga 2 Februari mendatang.



Diperkirakan minggu ini partai berkuasa itu akan menyetujui cetak biru ekonomi lima tahun. Swasta akan menyumbang lebih dari setengah ekonomi pada tahun 2025, dari posisi kini 42%, menjadi hampir dua kali lipat produk domestik bruto per kapita.

"Pertumbuhan ekonomi Vietnam selama lima tahun ke depan benar-benar merupakan kunci dari legitimasi rezim. Itu kunci stabilitas Vietnam," kata Carl Thayer, profesor emeritus di University of New South Wales di Australia.

Beberapa detil dari rencana partai memang dapat berubah. Namun para pemimpin Vietnam secara konsisten merangkul "sosialisme dengan orientasi pasar" sejak akhir 1980-an, ketika mereka melembagakan reformasi doi moi.

Vietnam semakin menghubungkan negaranya dengan ekonomi global, menandatangani lebih dari selusin perjanjian perdagangan dalam beberapa tahun terakhir dan menjadikannya magnet bagi investasi asing.

Negara itu juga diuntungkan dari perusahaan yang merelokasi operasi dari China selama perang perdagangan yang dipimpin oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Vietnam yang bergantung pada ekspor, sejauh ini yang sejauh ini berhasil menahan penyebaran virus corona baru di dalam negeri. Negara itu memperkirakan pertumbuhan ekonomi antara 6% dan 6,5% tahun ini, naik dari 2,91% pada tahun 2020.

Menurut dokumen perencanaan yang diposting online, partai telah mencari pengembangan swasta terutama di bidang "manufaktur dan pemrosesan, teknologi tinggi dan teknologi informasi". Partai juga menyerukan "restrukturisasi lengkap" dari perusahaan milik negara agar mereka efisien dan menguntungkan.

"Vietnam kini bertujuan untuk menjadi negara berkembang dengan industri modern, melampaui tingkat pendapatan menengah ke bawah pada tahun 2025," tulis  dokumen tersebut.

Secara rinci, tujuan ekonomi partai  meliputi hadirnya sekitar 1,5 juta perusahaan swasta yang membentuk 55% dari PDB pada tahun 2025, dibandingkan dengan angka sekarang yang masih 700.000. Setidaknya 2 juta perusahaan swasta menyumbang 60% -65% dari PDB pada tahun 2030.

Sementara diharapkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,5%-7% selama 2021-2025, dibandingkan 5,9% pada lima tahun sebelumnya. Peningkatan PDB per kapita ditarget menjadi US$ 4.700-5.000 pada tahun 2025, dari US$ 2.750 pada akhir tahun 2020 dan US$ 1.331 pada tahun 2010.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Vietnam Keluar Dari Resesi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular