Pusat Gelontorkan Triliunan, Tapi Buta Huruf Papua Tertinggi!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
26 January 2021 17:40
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ketersediaan air bersih menjadi kebutuhan utama untuk meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di Kabupaten Asmat. Kementerian PUPR telah memiliki matrik kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman di Kabupaten Asmat baik jangka pendek maupun menengah mulai dari infrastruktur air bersih, sanitasi, jembatan, perbaikan jalan kampung, bedah rumah, dan pembangunan permukiman baru. (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)
Foto: Suasana di Papua (Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah rutin memberikan anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) untuk Papua dan Papua Barat. Bahkan jumlahnya paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.

Menurutnya, anggaran TKDD untuk penduduk Papua dan Papua Barat paling tinggi jika dilihat dari yang didapatkan per kepala keluarga. Papua Barat mendapatkan Rp 14,7 juta per kepala dan Papua Rp 10,2 juta per kepala setiap tahunnya.

Sedangkan provisi lainnya yakni di timur Indonesia seperti Maluku hanya mendapatkan Rp 7,1 juta dan NTT Rp 4,2 juta per kepala, Aceh Rp 6,4 juta dan Kalimantan Timur Rp 4,9 juta per kepala.

"Bahkan rata-rata nasional hanya Rp 3 juta per kepala. Ini gambarkan bahwa Papua dapatkan pemihakan yang cukup signifikan dibandingkan provinsi lainnya," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan DPD RI, Selasa (26/1/2021).

Namun, meski TKDD tinggi, hasil capaian Papua masih rendah dibandingkan daerah lainnya. Sehingga gap antara Papua serta daerah lainnya masih tinggi.

Padahal, selain TKDD, Papua juga mendapatkan dana otonomi khusus (otsus) dan dana infrastruktur yang cukup besar.

"Dari kesenjangan tingkat buta huruf dan angka partisipan murid berapa banyak anak usia sekolah harusnya bersekolah. Kita lihat selama 10 tahun terakhir memang terjadi kemajuan, namun gap masih sangat tinggi. Tingkat buta huruf di Papua tahun 2011 36% dibandingkan rata-rata nasional sekitar 7%-8%," jelasnya.

Padahal, pemerintah mengalokasikan anggaran TKDD yang besar serta dana otsus bertujuan agar kesenjangan di Papua bisa turun. Namun, nyatanya kesenjangan masih sangat tinggi.

"Artinya jika kita sampaikan akan melakukan penutupan kesenjangan memang harusnya sudut kemajuan itu, turun harusnya sangat tajam, namun ini tidak terjadi dalam 10 tahun terakhir," ujarnya.

Di Papua Barat tingkat buta hurufnya masih sedikit lebih baik dari rata-rata nasional. Artinya, Papua Barat masih lebih baik dari Papua.

"Sekali lagi terlihat bahwa Papua masih jauh di bawah," tegasnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani Usul Perpanjang Dana Otsus Papua Dan Papua Barat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular