Di Tengah Pandemi Covid, Ini Bukti Konkret RI Masih Seksi!

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
25 January 2021 13:16
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan IV 2020 (Tangkapan Layar Youtube BKPM TV - Invest Indonesia)
Foto: Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia saat Konferensi Pers Virtual Realisasi Investasi Triwulan IV 2020 (Tangkapan Layar Youtube BKPM TV - Invest Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 826,3 triliun atau telah mencapai 101,1% dari revisi target BKPM yang sebesar Rp 817,2 triliun.

Seperti diketahui, dampak dari pandemi Covid-19, BKPM mengubah target investasi dari sebelumnya menargetkan Rp 886 triliun menjadi hanya Rp 817,2 triliun.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi target sepanjang 2020 tersebut ada tambahan Rp 9 triliun dari yang ditargetkan.

"Ada kenaikan kurang lebih sekitar Rp 9 triliun dari target atau sudah mencapai 101,1%," jelas Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1/2021).

Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp 809,6 triliun, terjadi kenaikan investasi sebesar 2%. Begitu juga jika dibandingkan dengan realisasi investasi tahun 2018 yang sebesar Rp 721,3 triliun atau mengalami kenaikan 14%.

Secara rinci realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sepanjang Januari-Desember 2020 mencapai Rp 413,5 triliun atau naik 7% jika dibandingkan dengan realisasi PMDN 2019 yang sebesar Rp 386,5 triliun.

Kemudian, realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang Januari-Desember 2020 mencapai Rp 412,8 triliun, turun atau -2,4% jika dibandingkan realisasi PMA tahun 2019 yang sebesar Rp 423,1 triliun.

Sepanjang tahun 2020, banyak investor yang berinvestasi di luar Pulau Jawa, terbukti dari realisasi investasi Januari-Desember 2020 di luar Pulau Jawa investasinya mencapai Rp 417,5 triliun (50,5%) dan di Pulau Jawa mencapai Rp 498,8 triliun (49,5%).

Tren realisasi investasi wilayah pada 2020 berbeda dengan 2019, di mana Pulau Jawa masih menempati wilayah yang paling banyak mendatangkan investor, dengan nilai investasi pada 2019 sebesar Rp 434,6 triliun (53,7%) dan di Luar Pulau Jawa sebesar Rp 375 triliun (46,3%).

Terkait faktor pendorong investasi di luar Pulau Jawa lebih besar pada 2020, kata Bahlil karena banyak investor yang berinvestasi pada proyek-proyek pembangunan hilirisasi.

"Investasi di luar Pulau Jawa (pada 2020) ini seperti sektor-sektor industri, seperti ada di Maluku Utara, Sumatra. Bukan bangun gedung, ini bangun industri yang produk akhirnya adalah barang-barang subtitusi impor," jelas Bahlil.

Berdasarkan negara asal, Singapura menjadi negara nomer satu yang banyak berinvestasi di Indonesia pada 2020, dengan realisasi mencapai US$ 9,8 miliar (34,1%), Tiongkok US$ 4,8 miliar (16,7%), Hongkong US$ 3,5 miliar (12,1%), Jepang US$ 2,6 miliar (9,1%), Korea Selatan US$ 1,8 miliar (6,3%), dan negara lainnya US$ 6,2 miliar (21,7%).


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Luar Pulau Jawa Salip Jawa, Tanda Apa Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular