Eks Perusahaan VOC Belanda Masuk RI, Mau Buka Lahan di Papua

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 November 2020 18:52
Menteri Pemuda dan Olahraga, Bahlil Lahadalia (Grandyos Zafna/detikFinance)
Foto: Bahlil Lahadalia (Grandyos Zafna/detikFinance)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan eks kongsi dagang Hindia Timur atau Vereenigde Oostindische Compagnie alias VOC yang kini bernama Verstegen Belanda berminat berinvestasi di Indonesia. Mereka akan membuka 40 ribu hektare lahan perkebunan pala di Kabupaten Fakfak dan Kaimana Papua Barat yang diharapkan bisa terealisasi pada 2021.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam diskusi daring Kongres ke-37 GMKI, Senin (23/11).

Bahlil memang baru pulang dari Belanda salah satunya sepakat dengan Verstegen melakukan kerja sama untuk mengembangkan perkebunan dan industri rempah-rempah di Papua. Kesepakatan ini merupakan 'oleh-oleh' bagi masyarakat Papua.

"Saya bawa oleh-oleh untuk Papua, perusahaan yang dulunya VOC, akan membangun 40 ribu hektare kebun pala di Fakfak dan Kaimana," katanya.

Ia mengatakan dengan investasi masuk supaya harga rempah-rempah bisa didongkrak dan ada kepastian pasar. "Untuk mendorong sektor UKM supaya harga kita dongkrak, agar ada kepastian pasar buat UKM," katanya.

Bahlil bilang perusahaan ini merupakan korporasi rempah-rempah terbesar dunia yang berpusat di Belanda. "Verstagen, adalah eks dari VOC dulu yang 350 tahun menjajah kita," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Realisasi Investasi BKPM Bagai 'Pungguk Merindukan Bulan'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular