PM Inggris Sebut 'Mutan' Baru Corona Lebih Mematikan!

Monica, CNBC Indonesia
23 January 2021 08:01
Britain's Prime Minister Boris Johnson waves to the media as he leaves 10 Downing Street or go to the House of Commons his weekly Prime Minister's Questions in London, Wednesday, Sept. 30, 2020. (AP Photo/Alastair Grant)
Foto: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (AP Photo/Alastair Grant)

Jakarta, CNBC Indonesia - Boris Johnson Perdana Menteri Inggris memberikan kabar terbaru yang mengkhawatirkan negaranya.

Ia mengatakan bahwa varian baru mutasi virus corona Inggris mungkin lebih mematikan dibandingkan jenis sebelumnya.

"Kami telah diberi tahu bahwa selain menyebar lebih cepat, sekarang juga tampaknya ada beberapa bukti bahwa varian baru mungkin lebih terkait dengan tingkat kematian yang lebih tinggi," katanya, Jumat waktu setempat dikutip (23/1/2021).

Kepala Penasihat Ilmiah Patrick Vallance mengatakan bukti mengenai mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan di London dan tenggara Inggris itu masih 'belum kuat' karena berasal dari serangkaian informasi yang berbeda.

Vallance menguraikan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit dengan mutasi baru corona tampaknya tidak memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dirawat di rumah sakit dengan jenis virus sebelumnya.

FILE - In this April 12, 2020, file photo issued by 10 Downing Street, Britain's Prime Minister Boris Johnson speaks from 10 Downing Street praising NHS staff in a video message after he was discharged from hospital a week after being admitted with persistent coronavirus symptoms, in London. Johnson was the first major world leader confirmed to have COVID-19. He was moved to intensive care in April after his virus symptoms dramatically worsened a day after he was hospitalized for what were called routine tests.  (Pippa Fowles/10 Downing Street via AP, File)Foto: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson (Pippa Fowles/10 Downing Street via AP)



Namun ada tanda-tanda bahwa orang yang terinfeksi varian corona Inggris secara keseluruhan lebih berisiko.

"Tidak ada bukti nyata peningkatan mortalitas bagi pasien yang dirawat di rumah sakit. Namun, ketika dilihat dari segi data siapapun yang dites positif, ada bukti bahwa ada peningkatan risiko bagi mereka yang terpapar varian baru, dibandingkan virus lama," terangnya.

Vallance mengatakan bahwa untuk seorang pria berusia 60-an, risiko rata-rata adalah bahwa 10 dari 1.000 orang yang terinfeksi diperkirakan akan meninggal. Angka ini meningkat menjadi sekitar 13 atau 14 orang yang diperkirakan meninggal di usia itu dari 1.000 orang dengan varian baru virus corona.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular