
Ini Trident, Senjata Inggris yang Bisa Musnahkan China-Rusia!

Jakarta, CNBC Indonesia - Rudal Trident menjadi komponen kunci dari sistem senjata nuklir Inggris dan diakuisisi oleh pemerintah Thatcher pada awal 1980-an sebagai pengganti sistem rudal Polaris.
Rudal tersebut diangkut dengan empat kapal selam kelas Vanguard yang berbasis di pangkalan Angkatan Laut HM Clyde di pantai barat Skotlandia. Setiap trident memiliki jangkauan hingga 12.000 km, yang berarti Inggris memiliki kemampuan untuk mencapai target di mana pun, termasuk ke Rusia dan China.
Dahulu, di bawah kepemimpinan Mikhail Gorbachev, Uni Soviet berusaha merundingkan perjanjian senjata yang akan memaksa Inggris untuk melepaskan penangkal nuklirnya.
Namun, Presiden Amerika Serikat saat itu, Ronald Reagan menolak untuk mengabulkan permintaan ini. Reagan pun mendorong pembicaraan ke jurang kehancuran.
Gorbachev akhirnya mundur, mengizinkan AS dan Uni Soviet untuk menandatangani perjanjian senjata bersejarah, yakni Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah pada tahun 1987. Menurut ketentuan kesepakatan, semua rudal berbasis darat dengan jarak 500 hingga 5.500 km dilarang.
Namun perjanjian itu tidak termasuk penyebaran rudal perantara yang diluncurkan dari udara atau laut, memastikan kelanjutan armada nuklir Inggris.
Pada 2016, House of Commons kewalahan dengan voting untuk memperbarui sistem trident Inggris. Sebab, biaya untuk meningkatkan penangkal nuklir diperkirakan menelan biaya lebih dari 30 miliar pounds.
Pada saat itu, Menteri Pertahanan Michael Fallon melontarkan pembelaan perihal besarnya biaya itu dengan mengatakan bahwa meninggalkan program Trident berarti "mempertaruhkan keamanan jangka panjang warga negara kita".
"Senjata nuklir ada di sini, mereka tidak akan hilang," katanya, dikutip dari Express.co.uk. "Ini adalah peran pemerintah untuk memastikan kami dapat membela diri dari mereka."
Kritikus mengklaim uang tersebut akan lebih baik digunakan untuk kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial
Dalam sebuah wawancara dengan Sky's sebelum Pemilihan Umum pada Desember 2019, pemimpin SNP Nicola Sturgeon mengatakan dia mendukung penghapusan trident.
"Saya memiliki keberatan moral terhadap senjata pemusnah massal. Saya tidak akan siap untuk menekan tombol nuklir yang berpotensi membunuh jutaan, puluhan juta orang," katanya.
"Tapi ada juga biaya peluang dari trident, miliaran, puluhan miliar, yang perlu diperbarui. Trident menurut saya lebih baik digunakan untuk pertahanan konvensional yang lebih kuat yang lebih efektif untuk melindungi negara kita tetapi juga rumah sakit dan sekolah, dan penyediaan jaminan sosial yang lebih baik. Dan ini adalah pilihan yang harus kita pikirkan dengan sangat hati-hati," lanjutnya.
Pemerintah Inggris saat ini sedang mengembangkan hulu ledak nuklir baru untuk kapal selam nuklirnya. Hulu ledak baru didasarkan pada model US W93 dan akan menggantikan Trident Holbrook yang ada.
Berita itu secara tidak sengaja dibocorkan ke media awal tahun lalu oleh Laksamana Charles Richard, komandan Komando Strategis AS, dan Alan Shaffer, wakil menteri pertahanan Pentagon untuk akuisisi dan keberlanjutan,
Menanggapi kebocoran tersebut, Menteri Pertahanan Ben Wallace terpaksa mengeluarkan klarifikasi pada Februari lalu. Secara total, Inggris kini memiliki 215 senjata nuklir, 120 di antaranya tersedia secara operasional pada satu waktu.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Balas Dendam, China Beri Sanksi ke Inggris