Profil 3 Dewas SWF, Bos Plataran Sampai Komisaris Hermina

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 January 2021 08:19
Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Instagram @puanmaharaniri)
Foto: Ketua DPR RI Puan Maharani bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani (Tangkapan Layar Instagram @puanmaharaniri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama-nama Dewan Pengawas (Dewas) yang akan menjadi pimpinan di lembaga anyar pemerintah di sektor keuangan, Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF (Sovereign Wealth Fund) akhirnya terungkap.

Mereka adalah Yozua Makes, Darwin Cyril Noerhadi, dan Haryanto Sahari. Ketiga nama ini akan mengawasi para Dewan Direktur SWF.

Yozua Makes adalah seorang pengacara sukses yang sudah eksis selama 30 tahun di bidang Corporate Finance. Ia juga pengusaha yang membangun brand Plataran (Bisnis Perhotelan) pada 2009.

Sementara Darwin Cyril Noerhadi adalah Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia. Ia juga Komisaris di RS Hermina.

Sebelumnya, Darwin menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia - Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.

Ia meraih gelar Doktor di bidang Strategic Management (cum laude) dari Universitas Indonesia, MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston, dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung.

Sementara, Haryanto Sahari adalah Komisaris Independen Bank Permata. Ia lulusan Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982.

Saat ini, Haryanto Sahari menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011, Anggota Komite Audit di Universitas Indonesia sejak November 2016 dan PT Unilever, Tbk. sejak Oktober 2016.

Dewan pengawas SWF sesuai aturan terdiri dari 2 orang Menteri yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir dan 3 perwakilan professional.

"Tiga nama itu yang dipilih Presiden sebagai calon Dewas Independen LPI. Maka sesuai dengan aturan dan mekanisme bahwa Presiden berkirim surat untuk melakukan rapat konsultasi dengan DPR. Sehingga hari ini kami menerima Pansel beserta tiga orang calon anggota Dewas Independen itu" ujar Ketua DPR Puan Maharani, yang didampingi Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsudin, Rachmat Gobel, serta Muhaimin Iskandar.

Puan mengatakan pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) merupakan amanat Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker).

Politisi PDI-Perjuangan itu menuturkan secara struktur kelembagaan, SWF atau Lembaga Pengelola Investasi akan terdiri atas Dewan Pengawas dan Dewan Direktur. "Dewan Pengawas terdiri dari menteri dan unsur profesional yang diangkat oleh Presiden," ujar Puan.

Nantinya, menurut perempuan pertama yang menjadi Ketua DPR RI itu, nama-nama yang dikirim Presiden Joko Widodo sebagai Dewan Pengawas LPI akan dikonsultasikan dengan DPR RI. "Dikonsultasikan dengan DPR. Sesuai UU Ciptaker, lembaga ini mulai beroperasi Januari 2021," terangnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan menyiapkan modal awal sekitar Rp15 triliun hingga Rp75 triliun untuk membentuk LPI atau SWF. Dengan modal awal sebesar itu, Sri Mulyani menilai LPI akan mampu menarik atau mengelola investasi yang masuk ke Tanah Air sekitar Rp225 triliun atau tiga kali lipat dari modal awal.

Halaman 2>>

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) setuju atas usulan tiga nama calon anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang kini bernama Indonesia Investment Authority (INA). Ketua DPR RI Puan Maharani segera surati Presiden Jokowi.

Puan mengatakan akan segera mengirim surat kepada Jokowi terkait tiga usulan nama calon anggota Dewan Pengawas INA yang sebelumnya dikirimkan Jokowi untuk dikonsultasikan dengan DPR.

Tiga nama calon Dewas LPI yang diajukan Presiden yakni Darwin Cyril Noerhadi, Yozua Makes, dan Haryanto Sahari.

"Sesuai mekanisme DPR akan berkirim surat kepada Presiden untuk dapat menerima usulan tiga nama calon anggota Dewas LPI," ujar Puan dalam keterangan resminya.

Hal tersebut disampaikan Puan usai melakukan pertemuan konsultasi antara Pemerintah dan DPR hari ini, di Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen, Jakarta.

Hadir dalam pertemuan ini Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Menteri Keuangan Sri Mulyani didampingi empat anggota, yakni Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan anggota Pansel dari unsur independen M. Chatib Basri.

Dalam konsultasi tadi, kata Puan pimpinan DPR sudah mendapat penjelasan dari Pansel tentang proses seleksi Dewas. Juga dikenalkan tiga nama yang diajukan Presiden untuk posisi Dewas LPI.

"Intinya adalah DPR sudah melakukan mekanisme (konsultasi) dan segera berkirim surat kepada Bapak Presiden untuk dapat menerima tiga nama calon anggota Dewas LPI yang sudah diusulkan Presiden (Jokowi)," jelas Puan.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga menjabat Ketua Pansel mengatakan pihaknya sudah melakukan seleksi calon anggota Dewas secara terbuka dan kredibel. Dari enam nama yang lolos, kata Sri Mulyani, Jokowi telah memiliih tiga nama yang dikonsultasikan ke DPR hari ini.

"Tiga yang independen sesuai kriteria untuk menjadi Dewas LPI dari unsur profesional," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani menjelaskan, Presiden Joko Widodo akan menetapkan Dewas LPI setelah menerima surat dari Ketua DPR RI.

Sesuai UU Cipta Kerja, Dewas LPI terdiri Menkeu sebagai Ketua dengan anggotanya adalah Menteri BUMN, serta tiga orang dari unsur profesional dan independen. Setelah Dewas LPI terbentuk, selanjutnya adalah pembentukan Dewan Direktur.

"Selanjutnya setelah Dewas terbentuk, kita akan membentuk Dewan Direktur dan akan melaksanakan sesuai dengan misi undang-undangnya," ungkap Sri Mulyani.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular