
Usai Keluarkan Awan Panas, Ini Kondisi Terkini Gunung Semeru

Jakarta, CNBC Indonesia - Gunung Semeru yang berlokasi di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur telah mengeluarkan awan panas sejak 1 Januari 2021 kemarin.
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, berdasarkan data terakhir per 17 Januari 2021, Semeru masih ada di Level II atau berstatus 'Waspada'.
Level II atau status 'Waspada' merupakan status dengan zona perkiraan bahaya lebih luas, naik satu tingkat dari Level I atau status 'Normal'. Sementara tingkat dengan zona perkiraan bahaya yang lebih luas lagi yang artinya jarak yang perlu dihindari lebih meluas dan jauh lagi yakni Level III atau 'Siaga' dan tertinggi Level IV 'Awas'.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan pada 16 Januari 2021 Semeru kembali mengeluarkan awan panas. Luncuran awan panas ini kembali terjadi di hari berikutnya, 17 Januari 2021.
"Kami susun peta bencana Gunung Semeru rata-rata ke arah selatan. Kami rekomendasikan tidak ada aktivitas sampai 4 km," ungkapnya saat Konferensi Pers Virtual: Capaian Kinerja Badan Geologi 2020 dan Rencana Kerja 2021, Rabu (20/01/2021).
Berdasarkan data paparannya, beberapa potensi ancaman dari Gunung Semeru adalah lontaran batuan pijar di sekitar puncak, sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.
Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran dan guguran batuan dari kubah/ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan, dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak.
Saat ini arah luncuran awan panas dan guguran mencapai jarak luncur maksimum 4 km ke sektor tenggara dan selatan dari puncak.
Selain itu, kondisi ini menurutnya dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak, dan interaksi endapan material guguran lava atau awan panas guguran yang bersuhu tinggi dengan air sungai, maka akan berpotensi terjadinya erupsi sekunder.
Dia mengatakan, pemantauan intensif dan evaluasi akan terus dilakukan untuk antisipasi adanya kenaikan aktivitas yang signifikan dan adanya perubahan potensi ancaman bahaya.
Dalam status 'Waspada' ini, masyarakat serta wisatawan diimbau agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan berjarak 4 Km dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.
Dia pun mengimbau masyarakat harus tetap mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/ lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Kasbani mengatakan, Semeru saat ini secara ketat terus diawasi dari jam ke jam, guna memantau apakah aktivitasnya meningkat atau turun.
"Semeru dan Merapi kami awasi secara ketat jam ke jam apakah apakah meningkat apa turun," imbuhnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gunung Semeru Meletus Lagi, Waspadai Potensi Bahayanya
