Erick Akui Mobil Listrik Bakal Ganggu Bisnis Bensin Pertamina

Monica Wareza, CNBC Indonesia
20 January 2021 15:50
Impor Minyak Indonesia
Foto: Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui bahwa rencana pembangunan industri baterai kendaraan listrik di masa mendatang bakal berdampak pada bisnis bensin yang dilakukan PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, hal ini dikarenakan tren ke depan masyarakat akan lebih memilih menggunakan mobil listrik karena faktor biayanya, terutama biaya pengisian daya listrik (charging) kendaraan listrik lebih murah dibandingkan biaya mengisi bahan bakar minyak (BBM) pada mobil konvensional.

Hal tersebut diungkapkannya saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (20/01/2021).

"Kita tahu EV battery akan berdampak pada bisnis Pertamina, seperti bensin karena pom bensin sendiri 20 tahun yang akan datang, ketika semua memakai mobil listrik yang harganya jauh lebih murah itu tentu orang banyak charging di rumah, tidak lagi di pom bensin," tuturnya kepada Komisi VI DPR RI, Rabu (20/01/2021).

Dia memperkirakan sebanyak 80% pengguna mobil konvensional bakal beralih ke mobil listrik, sehingga otomatis masyarakat bakal meninggalkan pengisian BBM di pom bensin.

"80% itu akan melakukan itu. Mau tidak mau pom bensin akan terdampak," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya meminta Pertamina maupun BUMN lainnya untuk membuat strategi jangka panjang agar bisa memitigasi dan mengantisipasi tren ke depannya.

Dia pun menyinggung rencana jangka panjang untuk kesiapan pembangunan baterai mobil listrik di Tanah Air berdampak positif pada harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

"Inilah yang kenapa kita lakukan juga strategi jangka panjang untuk masing-masing BUMN, terbukti akhirnya orang percaya Antam sebagai penyuplai nikel salah satunya, tentu menjadi sahamnya yang baik," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebutkan bahwa pihaknya memperkirakan potensi mobil listrik di Indonesia pada tahun 2021 ini mencapai sebanyak 125 ribu unit dan motor listrik mencapai 1,34 juta unit.

Dengan potensi kendaraan listrik pada tahun ini, maka diperkirakan bakal mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar 0,44 juta kilo liter (kl) per tahun.

Jumlah tersebut bahkan diperkirakan akan terus meningkat setiap tahunnya. Hingga 2030, potensi kendaraan listrik akan meningkat lebih tinggi lagi di mana mobil listrik diperkirakan bisa mencapai 2,19 juta unit dan motor listrik mencapai 13 juta unit. Adapun jumlah SPKLU diperkirakan mencapai sebanyak 31.859 unit dan SPBKLU sebanyak 67.000 unit. Dengan demikian, potensi penghematan BBM melonjak menjadi sebesar 6,03 juta kl per tahun.

Dia mengatakan, pemerintah serius mendorong penggunaan kendaraan listrik ini melalui penggunaan kendaraan listrik di kementerian/ lembaga, pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan swasta.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Pakai BBM Premium, RI Sejajar dengan Negara Miskin Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular