
Ekonomi Menggeliat, Penjualan BBM Pertamina Dekati Normal

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) kini mencatatkan peningkatan penjualan bahan bakar minyak (BBM) dibandingkan saat awal pandemi Covid-19 melanda di Tanah Air pada Maret-Juni lalu.
Berdasarkan data Pertamina, pada November 2020, rata-rata penjualan BBM Pertamina, baik bensin (gasoline) dan solar (gasoil), telah mencapai 127.853 kilo liter (kl) per hari, naik 18% dibandingkan saat awal pandemi pada Maret-Juni 2020 yang hanya 108.212 kl per hari. Pada Desember 2020, hingga 15 Desember 2020, rata-rata penjualan BBM perseroan mencapai sekitar 125.787 kl per hari, atau naik 16% dari saat awal pandemi.
Sementara bila dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi, penjualan BBM pada Desember ini hanya turun 6,7%. Pada kondisi normal sebelum pandemi yakni sekitar Januari-Februari 2020, penjualan BBM perseroan mencapai 134.866 kl per hari.
Menurut Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial and Trading Pertamina, Putut Andriatno, peningkatan penjualan BBM perseroan ini dikarenakan semakin meningkatnya aktivitas perekonomian seiring Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah dilonggarkan.
"Peningkatan penjualan BBM lebih kepada aktivitas perekonomian yang meningkat," ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (18/12/2020).
Adapun rincian dari penjualan BBM harian pada Desember 2020 ini terdiri dari bensin sekitar 86.455 kl dan solar sekitar 39.332 kl. Jumlah penjualan ini meningkat dibandingkan saat awal pandemi pada Maret-Juni di mana penjualan bensin harian rata-rata hanya sekitar 74.612 kl dan solar 33.601 kl.
Ini berarti, ada kenaikan 11,8% untuk penjualan bensin dan 17% untuk solar dibandingkan saat awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Sementara bila dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi, penjualan bensin pada Desember ini turun 7,5% dari kondisi normal sekitar 93.551 kl, dan solar turun 4,8% dari Januari-Februari 2020 yang rata-rata sekitar 41.315 kl.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan BBM Pertamina Selama Nataru Naik Tipis 1,2%