Positivity Rate Tinggi, PPKM Jawa & Bali Diperpanjang 2 Pekan

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
20 January 2021 12:18
Sejumlah warga melewati Jalan Pintu Besar Utara yabg ditutup di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat menutup sejumlah ruas jalan menuju kawasan wisata Kota Tua selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI Jakarta pada 11 Januari hingga 25 Januari 2021 untuk mencegah kerumunan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Pantauan CNBC Indonesia kemacetan tidak terhindarkan kendaraan dari arah Harmoni menuju Jalan Pintu Besar Utara karena banyak pengguna jalan yang belum mengetahui penutupan jalur. 
Salah satu satgas Kota Tua yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan "wisata Kota Tua akan ditutup hingga 25 Januari dan yang memasuki ruang lingkup Kota Tua hanya pegawai perkantoran diwilayah Kota Tua" jelasnya.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Penutupan kawasan Kota Tua (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutuskan untuk kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Keputusan itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Syafrizal dalam acara Sosialisasi Surat Edaran Nomor 903/145/SJ secara virtual, Rabu (20/1/2021).

"Saat ini memang kita mengambil beberapa provinsi prioritas sebagai monitoring terutama provinsi-provinsi yang berwarna merah atau kategori tinggi dan Jawa Bali sudah ditetapkan untuk PPKM dan angka terakhir belum menunjukkan penurunan angka positivity rate yang signifikan dan akan diperpanjang hasil rapat terbatas kemarin sore akan diperpanjang untuk dua minggu ke depan setelah tanggal 25 Januari akan diperpanjang kembali dua minggu ke depan sampai dengan angka menunjukkan penurunan atau pelandaian," ujarnya.



Untuk itu, Syafrizal bilang kalau beberapa daerah yang menunjukkan indikasi positivity rate tinggi serta daerah-daerah yang memberlakukan PPKM agar melakukan perbaikan dalam penanganan kesehatan. Sehingga bisa menurunkan sejumlah indikator seperti kematian dan kasus aktif. Daerah juga diharapkan bisa menaikkan beberapa indikator seperti kesembuhan dan tingkat keterisian rumah sakit untuk isolasi dan ICU.

Berikut adalah indikator penerapan PPKM:
- Tingkat kematian daerah tersebut di atas rata-rata tingkat kematian nasional atau tingkat kematiannya di atas 3%
- Tingkat kesembuhan di bawah rata-rata kesembuhan nasional atau 82%
- Tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional
- Tingkat keterisian rumah sakit (BOR) untuk ICU dan isolasi di atas 70%


(miq/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Istilah PPKM, Menteri Tito: Kalau PSBB Kesannya Masif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular