Biden Siap Sebar Stimulus Rp 26,6 Ribu Triliun, RI Dapat Apa?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
16 January 2021 16:08
Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa
Foto: Aktivitas Pelabuhan Sunda Kelapa (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia, prospek pertumbuhan ekonomi AS yang membaik tentunya akan berdampak positif bagi negara-negara lain, tak terkecuali Indonesia.

Selain China, Amerika merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia. Nilai ekspor Indonesia ke AS sepanjang Januari-Desember 2020 tercatat mencapai US$ 18,6 miliar. Sementara itu nilai impornya mencapai US$ 7,49 miliar.

Artinya total nilai perdagangan AS-RI mencapai US$ 26 miliar. Indonesia masih mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 11,1 miliar di sepanjang tahun 2020. Kebangkitan ekonomi AS akibat stimulus fiskal yang banyak dialokasikan untuk menjaga daya beli warga AS diharapkan mampu meningkatkan permintaan impor dari RI.

Apalagi produk-produk yang diekspor RI ke AS dengan nilai tinggi adalah produk yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat AS seperti aksesoris, pakaian, sepatu dan alas kaki, produk manufaktur, furnitur hingga komoditas seperti karet. 

Pada 2019 saja, UN Comtrade mencatat nilai ekspor produk-produk tersebut ke AS dari RI mencapai US$ 10,8 miliar atau total mencapai 60% dari total pangsa ekspor ke Paman Sam.

Namun yang harus diwaspadai adalah lonjakan kasus Covid-19 di AS yang memicu pengetatan mobilitas. Apabila hal ini masih terjadi dan program vaksinasi berjalan lebih lambat dari seharusnya, maka masyarakat AS terutama untuk kalangan menengah bawah masih akan cenderung menahan belanjanya.

Kalaupun mereka berbelanja, tentunya masyarakat AS akan lebih fokus ke produk-produk kebutuhan pokok. Bagaimanapun juga masih ada risiko ketidakpastian yang tinggi dengan adanya pandemi Covid-19 ini.

Skenario pertumbuhan ekonomi yang bullish di tahun ini bisa berubah jika wabah masih belum bisa dijinakkan karena kasus yang meningkat secara signifikan, efektivitas vaksin yang rendah maupun progress imunisasi yang berjalan lambat. Gesekan atau tensi geopolitik juga menjadi ancaman tersendiri bagi pemulihan ekonomi global.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular