
Besok, Kapal Baruna Jaya IV Cari CVR Kotak Hitam SJ 182

Jakarta, CNBC Indonesia - Tim SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182 sampai hari ini, Rabu (13/1/2021) masih terus berusaha mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan hari ini, pencarian dan pertolongan SJ 182 dihentikan sementara, karena gelombang tinggi dari cuaca ekstrem di sekitar perairan Pulau Seribu.
Rencananya pencarian akan dilanjutkan besok, Kamis (14/1/2021) mulai pukul 07.00 WIB dengan menggunakan ROV atau robot pencari ke dasar laut dan juga menggunakan Kapal Baruna Jaya IV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Tim SAR Gabungan masih fokus mencari korban penumpang pesawat dan CVR SJ 182.
"Ada kapal Baruna Jaya yang memiliki kemampuan ROV (remotely operated vehicle), besok jam 07.00 akan menyelam mencari di area itu. Dan kita masih akan mencari di 2 spot lain yang belum kita selami, manakala tidak ada (di spot penemuan FDR sebelumnya)," kata Abdul pada konferensi pers, Rabu (13/1/2021).
Abdul menjelaskan, pencarian CVR kali ini memang harus menggunakan alat bantuan, tidak bisa hanya dengan penyelam saja. Ini karena underwater locator beacon yang biasanya memancarkan sinyal pada black box sudah ditemukan terpisah dari CVR.
Kondisi CVR yang sedang dicari tersebut diperkirakan sudah tidak utuh lagi, sama halnya dengan kondisi Data Flight Recorder (FDR) dan kondisi underwater locator beacon yang berhasil ditemukan sebelumnya sudah rusak berat. Sesuai rencana operasi, kapal Baruna Jaya IV beroperasi di sektor tak jauh dari penemuan FDR. Oleh karena itu, kapal Baruna Jaya IV yang memiliki ROV tersebut akan membantu pencarian CVR besok.
"ROV adalah robot yang dimasukkan ke air dan bisa dilihat melalui kamera," kata Abdul melanjutkan.
Sementara perkembangan operasi SAR hingga siang hari ini, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca kurang begitu bersahabat. Kondisi area pencarian berawan, hujan, angin cukup kencang, dan gelombang cukup tinggi.
Sebagai gambaran, black box di dalam pesawat terdiri dari dua perangkat antara lain CVR dan FDR. CVR berisi rekaman percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR berisi rekaman data penerbangan.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 orang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi, dan 6 awak sebagai penumpang. Hingga kini petugas SAR gabungan telah berhasil menemukan beberapa bagian tubuh korban, puing-puing pesawat, dan perlengkapan pribadi korban.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapten Afwan, Pilot Sriwijaya Air yang Dermawan & Baik Hati