Wih..RI Impor Listrik 100 MW dari Malaysia di 2020

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
13 January 2021 16:38
PLN berikan Kompensasi untuk warga yang dilintasi SUTET Cikupa - Kembangan
Foto: PLN berikan Kompensasi untuk warga yang dilintasi SUTET Cikupa - Kembangan

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski pasokan listrik secara nasional kini berlebih dan memiliki cadangan 30,10%, namun Indonesia juga mengimpor listrik sekitar 100-120 mega watt (MW) dari Malaysia pada 2020.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan impor listrik ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Barat.

Pasokan listrik tersebut berasal dari perusahaan listrik Malaysia yaitu Sarawak Electricity Supply Corporation (SESCO), anak usaha Sarawak Energy Berhad.

"Ada listrik diimpor dari Malaysia, Sarawak ke Kalimantan Barat. Itu dilakukan melalui kerja sama secara bilateral G to G (government to government). Kerja sama ini bisa ekspor impor listrik. Tapi tahap sekarang kita mengimpor dulu," tuturnya saat konferensi pers secara virtual, Rabu (13/01/2021).

Meski ada impor, namun menurutnya rasio impor listrik ini masih hanya 0,54% dibandingkan total konsumsi listrik nasional. Oleh karena itu, menurutnya tidak perlu dikhawatirkan.

Bila pembangkit listrik baru di Kalimantan telah selesai proses pembangunannya dan bisa beroperasi, maka menurutnya bukan tak mungkin Indonesia bisa mengekspor listrik ke Malaysia.

"Mudah-mudahan dalam waktu tak begitu lama, kalau pembangkit di Kalimantan sudah selesai, kita bisa ekspor listrik ke Malaysia," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan impor listrik saat ini berasal dari perusahaan listrik Malaysia yaitu Sarawak Electricity Supply Corporation (SESCO), anak usaha Sarawak Energy Berhad, untuk memenuhi kebutuhan listrik di Kalimantan Barat.

"Impor karena masih kurang (pasokan listrik dalam negeri) dan masih banyak pembangkit mahal berbahan BBM," tuturnya kepada CNBC Indonesia pada Selasa (10/11/2020).

SESCO mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sehingga harga listrik jauh lebih murah dibandingkan suplai dari area Kalimantan Barat yang masih menggunakan solar jenis High Speed Diesel (HSD).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Impor Listrik RI Makin Melonjak Hingga 2024, Pasokan Kurang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular