Dibayangi Varian Baru Corona, Kasus Covid-19 Tembus 90 Juta

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
11 January 2021 20:37
A man wrapped in a survival blanket is assisted by medical staff upon his arrival at one of the emergency structures that were set up to ease procedures at the Brescia hospital, Italy, Monday, March 16, 2020. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms. For some, it can cause more severe illness, especially in older adults and people with existing health problems. (AP Photo/Luca Bruno)
Foto: Pelayanan Pasien Corona di Italia (AP/Luca Bruno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus virus corona global tembus angka 90 juta pada Senin (11/1/2021). Perkembangan virus yang telah membuat pandemi besar selama setahun terakhir ini semakin diperparah dengan perkembangan strain barunya di Inggris dan Afrika Selatan.

Melansir Reuters, jumlah kasus Covid-19 meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir dengan sekitar sepertiga dari total kasus terdaftar dalam 48 hari terakhir. Kebanyakan kasus itu tercatat di Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Amerika Latin.

Eropa, yang menjadi wilayah pertama yang melaporkan 25 juta kasus pekan lalu, tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak di dunia, diikuti oleh Amerika Utara dan Latin dengan masing-masing 22,4 juta dan 16,3 juta kasus. Sejauh ini benua biru telah melaporkan sekitar 31% dari sekitar 1,93 juta kematian terkait virus korona secara global.

Inggris Raya, negara Eropa yang paling parah terkena dampak, melampaui 3 juta kasus pada Jumat lalu. Negara ini akan segera menyuntikkan vaksin ke golongan yang paling rentan terhadap Covid-19 pada pertengahan Februari dan berencana untuk menawarkan suntikan kepada setiap orang dewasa pada musim gugur.

Di Jerman, Kanselir Angela Merkel dan perdana menteri negara bagian pekan lalu setuju untuk membatasi perjalanan yang tidak penting bagi penduduk daerah yang terkena dampak paling parah di seluruh Jerman untuk pertama kalinya, setelah penguncian (lockdown) yang diputuskan pada bulan Desember gagal mengurangi angka infeksi secara signifikan.

Di Prancis otoritas setempat memberlakukan jam malam yang lebih ketat di Marseille setelah pihak berwenang mengatakan varian baru virus Covid-19 yang awalnya ditemukan di Inggris telah ditemukan di kota-kota di selatan yang berhadapan langsung dengan Laut Tengah.

AS, negara yang terkena dampak terparah di dunia, melaporkan jumlah kematian tertinggi pada hari Rabu (6/1/2021), dengan lebih dari 4.000 kematian dalam satu hari. Sejauh ini negara itu telah mencatat lebih dari 22 juta kasus sejak pandemi dimulai, melaporkan rata-rata 245.000 infeksi baru sehari selama tujuh hari terakhir, menurut analisis Reuters.

Di Asia, India melampaui 150.000 kematian Selasa (5/11/2021) pekan lalu, menjadikannya negara ketiga yang mencapai tonggak sejarah yang suram. Negara Asia Selatan tersebut telah menyetujui dua vaksin COVID-19 dan akan memulai program vaksinasi mulai 16 Januari dengan prioritas diberikan kepada sekitar 30 juta pekerja kesehatan dan pekerja garis depan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular