
Honda PCX 160 & 'Adik' Xpander Dirilis di Luar, RI Tak Seksi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal tahun 2021, sejumlah agen pemegang merk (APM) di Malaysia merilis beberapa mobil anyarnya. Salah satunya adalah Toyota yang bakal mengeluarkan Innova facelift dengan sepesifikasi tertingginya, yakni Zenix. Selain itu, APM lain seperti Honda juga sudah mengeluarkan CR-V facelift pada November tahun lalu di Malaysia.
Di Thailand, jadi tempat rilis perdana Mitsubishi Mirage yang merupakan 'adik' dari Mitsubishi Xpander. Di lokasi yang sama untuk roda dua, Honda PCX 160 juga dirilis di sana.
Apakah pasar Indonesia kini dianggap sudah tak seksi?
"Nggak juga karena pasar paling kuat Asean di Indonesia, cuma mungkin APM melihat kondisi Malaysia pengendalian pandeminya lebih bagus. Itu bisa jadi salah satu alasan. Tahun lalu Bangkok bikin Bangkok Autoshow, meski memang relatif sepi," kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Senin (11/1/21).
Penjualan mobil pasar domestik paling besar di Asean dalam kondisi normal memang ada di Indonesia. Misalnya berdasarkan data Asean Automotive Federation (AAF), penjualan kendaraan roda empat Indonesia sepanjang 2017 mencapai 1,08 juta unit atau 32,32% dari total 3,34 juta unit dari penjualan mobil kawasan Asean. Sementara negara dengan penjualan mobil terbanyak kedua adalah Thailand, diikuti Malaysia di urutan ketiga.
Di masa pandemi Covid-19 ini, penjualan mobil untuk pasar lokal Indonesia memang tertekan dibanding negara lainnya. Namun, ke depan pasar Indonesia bakal kembali pulih. Kukuh memperkirakan butuh waktu dua hingga tiga tahun ke depan. Karena itu, perlakuannya pun perlu sama
"Itu ujung-ujungnya global product, nggak mungkin keluar di Malaysia, Indonesia nggak. Apalagi merek-mereknya itu-itu juga, hanya nunggu waktunya karena kita juga ada GIIAS, walau kita belum tahu kondisinya seperti apa, biasanya ini jadi ajang launching. Karena pandemi di akhir tahun lalu, maka akan akan dijadwal ulang tahun ini, tapi tergantung situasi pandemi," sebut Kukuh.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]